Catatan Perjalanan Hidup Seorang Pemuda Muslim

Saturday, 14 December 2013

On 04:56 by Unknown in , ,    No comments


Materi Ajar: Interferensi Gelombang
Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Agar interferensi cahaya dapat teramati dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua gelombang cahaya dikatakan koheren apabila kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai amplitudo, frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Ada dua hasil interferensi cahaya yang dapat teramati dengan jelas jika kedua gelombang tersebut berinterferensi. Apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi saling memperkuat (bersifat konstruktif), maka akan menghasilkan garis terang yang teramati pada layar. Apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi saling memperlemah (bersifat destruktif), maka akan menghasilkan garis gelap yang teramati pada layar. Marilah sekarang kita mempelajari peristiwa interferensi cahaya yang telah dilakukan percobaan/eksperimen oleh para ilmuwan terdahulu, seperti halnya Thomas Young dan Fresnell.
Demikian materi perkenalan dari Interferensi gelombang. Dalam pembelajaran, ada tiga hal yang perlu ditekankan yakni bagaimana menyulut motivasi siswa agar memilik semangat mempelajari materi tersebut, memiliki kesiapan dan menanamkan harapan kepada siswa setelah mempelajari materi ini.
Pada awal pembelajaran, siswa akan diperkenalkan dengan gejala interferensi yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah pada saat dua orang menjatuhkan batu ke dalam genangan air, maka akan timbul riak gelombang dari masing-masing batu yang akan saling berinterferensi. Dialog yang akan dilontarkan guru kepada siswa kurang lebih seperti ini “anak-anak, ada yang pernah melempar batu ke dalam air?” jika ada, maka guru akan memberi informasi kepada siswa bahwa gejala yang akan terjadi adalah interferensi. Atau alternatif lain adalah dengan membawa siswa pada simulasi kecil dengan melibatkan wadah air dan sesuatu yang dapat menyebabkan air bergelombang atau beriak. Dari kasus tersebut, siswa akan dimotivasi dengan menanamkan keingin-tahuan (curiosity) mengapa gejala tersebut terjadi. Pemberian motivasi dapat dengan memberi contoh lain berkaitan dengan interferensi dalam kehidupan sehari-hari.
Materi perkenalan tersebut adalah seperti berikut:
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat adanya warna-warna pelangi yang terjadi pada gelembung air sabun atau adanya lapisan minyak di permukaan air jika terkena cahaya matahari. Hal ini menunjukkan
adanya interferensi cahaya matahari pada selaput tipis air sabun atau selaput tipis minyak di atas permukaan air. Inter-ferensi cahaya terjadi dari cahaya yang dipantulkan oleh lapisan permukaan atas dan bawah dari selaput tipis tersebut
Lanhkah selanjutnya adalah menanamkan kepada siswa agar memiliki persiapan mempelajari materi ini. Setelah diberikan motivasi, siswa kemudian diperkenalkan teori awal interferensi berkaitan dengan simulasi awal yang telah dijelaskan. Kelebihan materi ini yakni rumus matematis yang tidak terlalu banyak, akan dimanfaatkan dalam pendekatan kepada siswa, yakni dengan banyak berbicara mengenai konsep-konsep interferensi, yang dari konsep maka siswa dapat dengan mudah menurunkan persamaan-persamaan matematis interferensi.
Tahap terakhir dari proses identifikasi adalah penanaman harapan. Harapan pembelajaran interferensi adalah dapat dengan mudah menyelesaikan setiap permasalahan interferensi berkaitan dengan evaluasi pada akhir pembelajaran.
Ketiga tahap ini dimanfaatkan oleh guru dalam mempermudah siswa dalam kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

0 comments:

Post a Comment