Saturday, 14 December 2013
Materi Ajar: Interferensi Gelombang
Interferensi cahaya adalah perpaduan antara
dua gelombang cahaya.
Agar
interferensi cahaya dapat teramati dengan jelas, maka kedua
gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua gelombang
cahaya dikatakan koheren apabila kedua
gelombang cahaya tersebut mempunyai amplitudo,
frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Ada dua hasil interferensi cahaya yang dapat teramati dengan jelas jika kedua gelombang tersebut
berinterferensi. Apabila kedua
gelombang cahaya berinterferensi saling memperkuat (bersifat konstruktif),
maka akan menghasilkan garis terang yang teramati
pada layar. Apabila kedua
gelombang cahaya berinterferensi saling memperlemah (bersifat destruktif), maka akan
menghasilkan garis gelap yang
teramati pada layar. Marilah sekarang kita mempelajari peristiwa interferensi cahaya yang telah dilakukan
percobaan/eksperimen oleh para ilmuwan terdahulu, seperti halnya Thomas Young dan Fresnell.
Demikian materi perkenalan dari Interferensi gelombang. Dalam
pembelajaran, ada tiga hal yang perlu ditekankan yakni bagaimana menyulut
motivasi siswa agar memilik semangat mempelajari materi tersebut, memiliki
kesiapan dan menanamkan harapan kepada siswa setelah mempelajari materi ini.
Pada awal pembelajaran, siswa akan diperkenalkan dengan gejala
interferensi yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah
pada saat dua orang menjatuhkan batu ke dalam genangan air, maka akan timbul
riak gelombang dari masing-masing batu yang akan saling berinterferensi. Dialog
yang akan dilontarkan guru kepada siswa kurang lebih seperti ini “anak-anak,
ada yang pernah melempar batu ke dalam air?” jika ada, maka guru akan memberi
informasi kepada siswa bahwa gejala yang akan terjadi adalah interferensi. Atau
alternatif lain adalah dengan membawa siswa pada simulasi kecil dengan
melibatkan wadah air dan sesuatu yang dapat menyebabkan air bergelombang atau
beriak. Dari kasus tersebut, siswa akan dimotivasi dengan menanamkan
keingin-tahuan (curiosity) mengapa gejala tersebut terjadi. Pemberian motivasi
dapat dengan memberi contoh lain berkaitan dengan interferensi dalam kehidupan
sehari-hari.
Materi perkenalan tersebut adalah seperti berikut:
Dalam kehidupan
sehari-hari sering kita melihat adanya warna-warna pelangi yang terjadi pada gelembung
air sabun atau adanya lapisan minyak di permukaan
air jika terkena
cahaya matahari. Hal ini menunjukkan
adanya interferensi cahaya matahari pada selaput
tipis air sabun atau selaput tipis minyak
di atas
permukaan air. Inter-ferensi
cahaya terjadi dari cahaya yang dipantulkan oleh lapisan permukaan atas dan bawah
dari selaput tipis tersebut
Lanhkah selanjutnya adalah menanamkan kepada siswa agar memiliki
persiapan mempelajari materi ini. Setelah diberikan motivasi, siswa kemudian
diperkenalkan teori awal interferensi berkaitan dengan simulasi awal yang telah
dijelaskan. Kelebihan materi ini yakni rumus matematis yang tidak terlalu
banyak, akan dimanfaatkan dalam pendekatan kepada siswa, yakni dengan banyak
berbicara mengenai konsep-konsep interferensi, yang dari konsep maka siswa
dapat dengan mudah menurunkan persamaan-persamaan matematis interferensi.
Tahap terakhir dari proses identifikasi adalah penanaman
harapan. Harapan pembelajaran interferensi adalah dapat dengan mudah
menyelesaikan setiap permasalahan interferensi berkaitan dengan evaluasi pada
akhir pembelajaran.
Ketiga tahap ini dimanfaatkan oleh guru dalam mempermudah siswa
dalam kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment