Catatan Perjalanan Hidup Seorang Pemuda Muslim

Monday 22 September 2014

On 03:06 by Unknown in ,    No comments
Dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran berbasis akademik di suatu lingkungan belajar yang formal misalnya sekolah, diperlukan metode dan teknik yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang efisien. Metode dan teknik pembelajaran ini pun harus disesuaikan dengan keadaan kelas mulai dari media atau sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran sampai dengan suasana pembelajaran yang harmonis untuk efisiensi pembelajaran.
Bila kita dihadapkan dengan persoalan pemilihan metode serta teknik pembelajaran yang ingin dipakai dalam suatu proses pembelajaran di sekolah maka kita harus tahu kondisi kelas, peserta didik, serta media pembelajaran yang akan digunakan. Namun di luar dari hal tersebut, bila kondisi kelas, peserta didik serta media yang akan digunakan sangatlah baik, dalam hal ini jumlah peserta didik ideal (≤ 32 orang), serta kondisi kelas dan media pembelajaran juga ideal maka menurut saya metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk lebih mengefisienkan proses pembelajaran hingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik adalah metode pemecahan masalah yang dipadukan dengan metode diskusi berkelompok serta dengan menggunakan teknik permainan. Pemilihan metode pemecahan masalah secara berkelompok serta teknik permainan ini, bertujuan untuk memberikan kesan kepada peserta didik tentang materi yang diajarkan mengingat bahwa jumlah peserta didik ideal serta sarana dan prasarana serta media pembelajaran telah dianggap memadai sehingga waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran ini dapat lebih diefisienkan hingga dapat mengimbangi metode pemecahan masalah serta teknik permainan ini yang pada dasarnya memerlukan waktu yang cukup lama.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran ini, hal pertama yang dilakukan oleh pendidik adalah memberi penjelasan kepadaa peserta didik tentang apa yang harus mereka lakukan selama proses pembelajaran berlangsung serta memberikan masalah yang harus diselesaikan kepada peserta didik pada proses pembelajaran berlangsung, begitupun memberikan informasi tentang tujuan – tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
Untuk lebih mengefisienkan proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang dicapai lebih optimal maka peran pendidik perlu diminimalkan agar keaktifan peserta didik lebih optimal, serta peserta didik perlu dibagi menjadi beberapa kelompok (terdiri dari 5-6 orang / kelompok) belajar agar terjadi diskusi intra kelompok kemudian hasil diskusi tersebbut akan didiskusikan dengan kelompok lain yang kemudian diharapkan dapat memperoleh penyelesaian dari masalah yang diberikan. Cara penyelesaian masalah ini dimodelkan dalam treknik permainan maupun simulasi yang dipraktikkan oleh setiap kelompok dengan tujuan kesan yang diperoleh oleh peserta didik semakin banyak, hingga dapat membantu proses pemahaman peserta didik terhdap masalaah yang dihadapi. Sehingga untuk melaksanakan metode pembelajaran tersebut tempat duduk peserta didik harus disusun membentuk kubu-kubu dengan jalur akses kepada pendidik yang baik, dalam artian setiap kelompok dapat dijangkau atau dipantau oleh pendidik dengan baik.  Adapun peran dari pendidik di sini hanyalah sebagai fasilitator artinya hanya berperan mengarahkan jalannya proses pembelajaran.
Kemudian untuk spekulasi yang berbeda, apabila peserta didik tidak mampu memberi penyelesaian yang konkret terhadap masalah yang diberiakan ataupun penyelesaian masalah yang dihasilkan dari hasil diskusi secara berkelompok tidak mampu mencapai kompetensi dasar yang diharapkan, maka pendidik akan memberi solusi di akhir pembelajaran seerta menjelaskan segala hal tentang materi yang dibahas.
Metode pembelajaran ini dapat digunakan untuk membuktikan suatu teori atau hukum maupun membahas tentang masalah social, serta berbagai masalah yang beruang lingkup pada pendidikan. Metode ini juga sekaligus memberi jawaban nyata tentang permasalahan – permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Adapun kendala yang dapat menghambat metode ini adalah waktu yang digunakan cukup lama sehingga dalam pengaplikasiannya di lapangan harus pada jumlah peserta didik, media pembelajaran yang ideal, agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode mali’ siparappe pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode mali’ siparappe pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode tudang sipulung, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Macam-maccam teknik pembelajaran meliputi teknik syarahan, Teknik perbincangan, Teknik proyek, Teknik penyelesaian masalah, Teknik dapatan, Teknik permainan, Teknik kooperatif .
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode mali’ siparappe, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sifat humoris yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sifat humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Seorang guru yang menginginkan muridnya mengalami perkembangan harus melakukan pengamatan serta penelitian mengenai teori dan praktek mengajar sehingga dia bisa selalu meningkatkan cara dalam mengajar. Apabila seorang guru memahami dengan jelas pelajaran yang akan disampaikan, maka dia bisa meyakinkan siswa agar mereka percaya atas apa yang disampaikan guru. Siswa juga bisa tertarik terhadap pelajaran tergantung bagaimana cara guru menyampaikannya.
Cara guru mengajar yang baik adalah dengan mengetahui secara jelas obyek pengajaran. Jika pengajaran jelas sasarannya maka akan membuat murid bisa melihat dengan jelas maksud dari pokok pelajaran tersebut. Murid bisa menangkap semua pelajaran, bahkan mereka mengalami kemajuan didalam belajar.
Hal yang harus diperhatikan saat memilih dan menuliskan sasaran pengajaran adalah inti sasaran harus disebutkan secara jelas, ungkapan yang penting dari sasaran pelajaran harus bertitik tolak dari konsep murid, sasaran pelajaran harus meliputi hasil belajar dan yang terpenting hasil dari sasaran bisa dicapai.
Inti dari pengajaran harus teratur dan sistematis. Perbanyak menggunakan contoh kehidupan pada saat melakukan pengajaran, perbanyak memakai contoh atau kiasan kehidupan sehari-hari atau dari apa yang pernah dialami. Dalam belajar bisa menggunakan ensiklopedia. Ensiklopedia adalah sebuah buku yang dipakai oleh ilmuwan, dimana di dalam ensiklopedia terdapat banyak penjelasan yang memakai gambar.

Pemahaman antara seorang guru dan siswa adalah syarat penting atas komunikasi. Dengan komunikasi yang baik maka penyaluran ilmu akan lebih efektif. Gunakan cara mengajar yang terbaik. Lakukan perubahan agar murid tidak bosan. Cara guru mengajar yang paling baik adalah dengan memakai cara mengajar yang mempunyai variasi dan fleksibel agar proses belajar lebih segar.
Cara mengajar yang efektif adalah menjadikan diri sendiri sebagai teladan hidup untuk menuturkan kebenaran. Cara ini adalah cara yang paling berpengaruh. Seseorang akan berwibawa jika ada keselarasan antara teori dan praktek.
Definisi mengajar (teaching) mengalami perkembangan. Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyebaran informasi atau pengetahuan dari guru pada siswa.
Orang-orang bugis memiliki cara mengajar yang unik yaitu dengan :

1.             Pappaseng (peri bahasa dan pepatah)
Pappaseng adalah suatu nasehat yang di tuahkan oleh orang tua, guru, dan orang-orang yang bertujuan untuk mengajarkan atau menasehati. Berikut adalah macam-macam pappaseng dan contohnya:


2.                Nyanyian
Orang tua terdahulu senantiasa menyisipkan pesan-pesan dan doa kepada putra-putri mereka salah satunya juga pada nyanyian. Salah satu nyanyian tradisional Bugis adalah “yabe lale” lagu ini merupakan lagu yang dinyanyikan untuk anak ketika hendak tidur (lagu peninaboboan). Berikut petikan lagunya,

Cakkaruddu atinrono 2x
Matinro tudang ammo
Allae nasala nippimmu
            Nippi magi mumalewe 2x
Rewe’go makkawaru
Allae todongiko peddi
Peddi tegani mutaro 2x
Sarae ri atimmu
Allae aja mumadoko
Madoko-doko memanni 2x
Tau riwelaimmu
Allae makkale rojong-rojong

Mengenai siapa pencipta lagu ini, penulis masih belum mengetahui secara jelas karena berdasarkan sumber yang sering penulis dapatkan hanya mengatakan bahwa lagu ini merupakan nyanyian turun-temurun namun tidak di ketahui secara pasti siapa penciptanya, sekaran pun ada berbagai versi dari nyanyian ini, sehingga versi asslinya pun tidak jelas diketahui.

3.    Pemmali
Orang Bugis terkenal memiliki banyak pemmali. Pemmali merupakan istilah dalam masyarakat Bugis yang digunakan untuk menyatakan larangan kepada seseorang yang berbuat dan mengatakan sesuatu yang tidak sesuai. Pemmali dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “pemali” yang memiliki makna pantangan, larangan berdasarkan adat dan kebiasaan. Tenadtang pemmali dalam konsepsi mengajar ini tidak penulis uraikan lebih dalam karena ada pada bagian selanjutnya yaitu konsepsi belajar, artinya pemmali merupakan konsep mengajar orang Bugis juga otomatis merupakan sarana belajarnya.

0 comments:

Post a Comment