Tuesday, 28 October 2014
On 15:04 by Unknown in Pendidikan No comments
www.kemdiknas.go.id - Sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928, merupakan
kesadaran dan aksi bersama yang dilakukan oleh kaum muda terhadap apa
yang telah mereka rasakan pada saat itu, dan yang mereka inginkan untuk
Indonesia masa depan. Ini sebagai bukti kejeniusan para pemuda
Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Anies Baswedan, saat menyampaikan sambutan dalam upacara
bendera memperingati hari Sumpah Pemuda ke-86, di halaman kantor
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Selasa (28/10/2014).
“Kami mengucapkan selamat memperingati Hari Sumpah
Pemuda kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik,
penggiat, dan pencinta dunia pendidikan dan kebudayaan,” ucap Mendikbud.
Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun
2014 adalah “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan”. Tema
tersebut sebagai wujud maha karya kaum muda yang jenius, dan menjadi
fondasi bagi Indonesia moderen majemuk, dan Bhineka Tunggal Ika.
Mendikbud memberikan perumpamaan keberagaman jati diri bangsa Indonesia,
bagaikan sebuah Tenun Kebangsaan. Tenun yang dirangkai dari helaian
benang budaya, agama, etnis, adat, dan sebagainya yang sangat beragam
warnanya. “Tenun tersebut diikat erat dengan semangat sumpah pemuda,”
tutur Mendikbud.
Lebh jauh Mendikbud mengatakan tenunan tersebut
dapat dijaga kuat melalui pendidikan, dan sikap toleransi. Generasi usia
produktif merupakan salah satu komponen terbesar, dan menjadi kunci
bagi percepatan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar
di dunia. “Disinilah peran strategis pembangunan pendidikan dan
kebudayaan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting,” ujar
Mendikbud.
Pemerintah melalui Kabinet Kerja 2014-2019
menempatkan pembangunan pendidikan dan kebudayaan pada posisi yang
sangat strategis, sebagai upaya membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara. Mendikbud mengatakan, pembangunan pendidikan tidak
semata-mata memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi. Lebih luas
lagi, pendidikan dapat memperkuat daya saing nasional, mempercepat upaya
penanggulangan kemiskinan, memperkuat kehidupan demokrasi dan
nilai-nilai budaya.
Selain itu juga, pembangunan pendidikan memiliki
peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap jati diri
bangsa, dan menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia, berilmu,
cakap, dan kreatif. Peringatan Sumpah Pemuda menjadi tonggak dalam
meneladani, melanjutkan, dan memperbaharui semangat kaum muda. Pada
akhir sambutannya Mendikbud mengajak seluruh jajaran Kemendikbud
mewujudkan dunia pendidikan yang semakin berkualitas, merata,
terjangkau, dan berdaya saing. (Seno Hartono)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment