Catatan Perjalanan Hidup Seorang Pemuda Muslim

Monday 24 June 2013

On 17:10 by Unknown in ,    No comments
 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Kita tahu bahwa mahluk hidup yang berada di muka bumi sangatlah bermacam-macam seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun mahluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) terdiri lagi bermacam-macam jika dalam hewan misalkan burung. Burung tersebut sangatlah bermacam-macam sesuai dengan apa yang diwariskan kepada induknya. Salah satu contohnya yaitu perbedaan paruh, ada yang paruhnya panjang dan tipis, pendek, ada yang paruhnya panjang dan besar, dan lain-lain. Begitu pula dengan tumbuhan. Seperti halnya bunga mawar, ada yang warna bunganya merah, ada yang putih, dan bahkan ada pula hasil dari perkawinan buatan.
            Jika pada tumbuhan dan hewan beranekaragam, maka pasti manusia juga beranekaragam. Seperti warna kulit, ada yang hitam, dan ada yang putih, serta ada yang hitam manis. Tingkah laku manusia sangatlah beranekaragam sesuai dengan karakter yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Namun jika dalam kehidupan sehari-hari ada orang tua baik tingkah lakunya terhadap alam sekitar, namun tingkah laku anaknya berbeda dengan orang tuanya, keadaan seperti ini karena faktor lingkungan yang mengalahkan bawaan yang diberikan orang tuanya.
            Setiap sifat pada mahluk hidup perlu dikendalikan oleh faktor keturunan yang disebut gen. Gen adalah substansi hereditas yang terletak di dalam kromosom. Adapun tempat gen di dalam kromosom yaitu di dalam lokus. Sedangkan pengertian dari kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang betanggung jawab dalam hal sifat keturunan.
            Bagaimana DNA dapat mewariskan sifat-sifat keturunan kepada generasi berikutnya ? Bagaimanakah sifat yang diturunkan dari induk ke anaknya sehingga ada kemiripan antara induk dengan anaknya. Oleh karena itu, untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut perlu dilakukan percobaan “Kebakaan”, agar kita mengetahui lebih mendalam mengenai persilangan antara individu yang mempunyai sifat yang berbeda (sifat dominan dan sifat resesif) dan cara menentukan perbandingan sifat keturunan yang lahir dari persilangan tersebut.
B.  Tujuan Praktikum
            Membuktikan angka-angka perbandingan genotif dan fenotif dari hukum Mendel dan dasar genotif beberapa sifat baka pada manusia.
C.  Manfaat Praktikum
            Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan genotif dan fenotif pada diri sendiri.






















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Orang yang pertama kali melakukan percobaan tentang pewarisan sifat adalah George Mendel. Mendel mengemukakan Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel. Hukum I Mendel menyatakan bahwa ketika berlangsung pada individu heterozigot, terjadi pemisahan alel secara bebas. Oleh karena itu, setiap gamet mengandung salah satu alel sel induknya. Peristiwa itu dapat diketahui melalui persilangan monohibrida. Hukum ini dikenal dengan Hukum Segregasi. Hukum II Mendel menyatakan bahwa ketika berlangsungnya meiosis terjadi pengelompokan gen secara bebas. Peristiwa ini dapat diamati pada persilangan dihibrida atau polihibrida. Hukum ini dikenal dengan Hukum Esosiasi. Pada persilangan yang terjadi hasilnya seolah-olah menyimpang dari Hukum Mendel. Misalnya epistasis, hipostatis, kriptomeri, daan polimeri (Syamsuri, 2000).
            Mekanisme penurunan sifat dari parental kepada individu anaknya pertama kali dikemukakan oleh George Mendel (1826-1884) dengan meneliti penurunan ciri-ciri baka pada Kacang Kapri (Pisum sativum). Dengan mengawinkan strain galur murni dari suatu fenotif yang berbeda, misalnya kacang kapri yang bunganya berwarna merah disilangkan dengan yang bunganya berwarna putih. Hasil persilangan tersebut menunjukkan bahwa turunan pertama (F1) semuanya mempunyai warna bunga seperti salah satu dari parentalnya (merah atau putih semua) (Tim Pengajar, 2010).
            Kalau generasi F1 tersebut dibiarkan menyerbuk sendiri maka warna bunga dari generasi F2 akan memisah dengan perbandingan 3 bagian bunganya berwarna seperti parentalnya (generasi F1) dan 1 bagian seperti warna bunga kakek atau neneknya yang tidak muncul pada generasi F1. Dengan demikian Mendel menjelaskan bahwa masing-masing sifat baka diatur oleh sepasang “faktor” yang akan memisah pada waktu pembentukan gamet, sehingga masing-masing gamet hanya mengandung 1 “faktor” untuk sifat baka tertentu (Tim Pengajar, 2010).
            Penelitian Mendel selanjutnya dengan mengamati dua sifat baka yang berbeda, mengungkapkan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel mengalami segregasi secara bebas, sehingga disebut “Hukum Pemisahan secara Bebas”         (Tim Pengajar, 2010).
            Setiap sifat pada mahluk hidup dikendalikan oleh faktor keturunannya, yang disebut gen. Gen terdapat dalam lokus tertentu di dalam kromosom, sedangkan kromosom terdapat di dalam nukleus. Kromosom yang berpasang-pasangan disebut kromosom homolog sedangkan gen disebut alel (Pratiwi, 1999).
            Orang yang menjabarkan pada pewarisan sifat adalah seorang sarjana dari Amerika Serikat bernama Walter Stanborough Surton (1877-1916). Pada tahun 1903, dia mengemukakan bahwa jumlah kromosom yang dikandung oleh sel sperma dan sel telur adalah sama, yaitu setengah dari jumlah kromosom sel somatik (sel tubuh). Organisme baru yang merupakan hasil fertilisasi ovum oleh sperma akan mengandung dua perangkat kromosom (diploid) pada tiap selnya, seperti halnya setiap sel tubuh, gen bersifat baka atau tetap (Pratiwi, 1999).
            Menurut pratiwi, (1999). Thomas Huth Morgan (1865-1945) seorang ahli genetika dan embrio Amerika Serikat, mengemukakan pendapatnya tentang gen, bahwa gen adalah substansi hereditas, yaitu kesatuan kimia yang bersifat sebagai berikut :
1.      Gen merupakan zarah tersendiri yang kompak di dalam kromosom.
2.      Gen mengandung informasi genetika.
3.      Gen dapat menduplikasikan diri pada peristiwa mitosis dan meiosis.
4.      Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom, lokasi khusus di dalam gen kromosom adalah lokus gen.
Rangkaian gen merupakan struktur kimia yang berbentuk double helix (ulir rangkap) dengan deoksiribosa dan fosfat sebagai ibu tangga serta basa nitrogen sebagai anak tangga DNA merupakan rangkaian yang banyak nukleotida yang masing-masing terdiri attas deoksiribosa, asam fosfat atau suatu purin atau pirimidin. Urutan basa nitrogen dalam urutan DNA membentuk kode genetika tertentu paling penting artinya dalam proses sintetik protein yang dilaksanakan oleh RNA dalam ribosa.

            Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. Sudah terlihat jelas oleh manusia-manusia sejak dahulu bahwa keturunan menyerupai induknya. Seperti contohnya pada buku kejadian 30-46 meceritakan bagaimana Jacob dan Laban membagi domba mereka menjadi domba yan putih dan domba yang berbintik-bintik untuk memastikan tidak ada yang tercuri. Walaupun sudah jelas bagi orang-orang zaman dahulu bahwa dalam hereditas sifat dan watak di wariskan, mekanisme dari hereditas itu sendiri masih belum jelas (Anonima, 2010).

            Charles Darwin mengajukan teori evolusi pada tahun 1859 dan salah satu masalah utamanya adalah kurangnya mekanisme dasar untuk hereditas. Darwin percaya akan pewarisan dampiran dan pewarisan sifat dapatan. Pewarisan campuran akan menghasilkan keseragaman di antara populasi hanya dalam beberapa generasi sehingga akan menghilangkan variasi dari sebuah populasi yang kepadanya seleksi alam dapat berlaku. Hal ini membuat Darwin mengadopsi idea Lamarck pada makalahnya yang setelah The Origin. Pendekatan utama Darwin untuk hereditas adalah untuk mengaris bawahi bagaimana pewarisan itu dapat bekerja
(Anonima, 2010).
            Menurut Anonimb, (2010), genotip adalah komposisi faktor keturunan (tidak tampak secara fisik). Fenotip adalah sifat yang tampak pada keturunan. Pada hibrida atau polihibrida berlaku prinsip berpasangan secara bebas.
RATIO FENOTIP (F2) HIBRIDA NORMAL MENURUT MENDEL
Monohibrida3: 1 (Hukum Dominasi penuh) n= 1, jumlah gamet = 2
Dihibrida 9: 3: 3: 1n= 2, jumlah gamet = 4
Trihibrida 27: 9: 9: 9: 3: 3 : 3: 1 n= 3, jumlah gamet = 8
Polihibrida (3:1)n n= n, jumlah gamet = 2n
(n) = jenis sifat berbeda (hibridanya).
Intermediat 1 : 2 : 1 ——> sifat "SAMA DOMINAN"; percobaan pada bunga
Antirrhinum majus.
BACK CROSS ——> perkawinan antara F2 dengan salah satu indukaya.
TEST CROSS ———> perkawinan antara F2 dengan induk atau individu yang
homozigot resesif
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
Sebenarnya masih mengikuti hukum Mendel ———> alel berinteraksi.
Dikenal beberapa bentulc ———> Ratio fenotip F2)
1. INTERAKSI PASANGAN ALELA pada varitas ayam ——> 9 : 3 : 3 : 1
2. POLIMERI (Nielson-Echle) pada varitas gandum ——> 15 : 1
Polimeri pada manusia misalnya peristiwa pigmentasi kulit.
3. KRIPTOMERI pada tanaman "pukul empat" (Mirabilis jalapa)
percobaan pada Linaria maroccana ———> 9 : 3 : 4
4. EPISTASIS & HIPOSTASIS pada varitas gandum———> 12 : 3 : 1
5. KOEPISTASIS pada Lathyrusodoratus ———> 9 : 7
(Lathyrus odoratus = varitas ercis yang berbiji manis)
POLIMERI
adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri
tetapi mempengaruhi bagian yang same dari suatu organisme.
KRIPTOMERI
adalah pembastaran heterozigot dengan adanya sifat yang "tersembunyi" (Kriptos) yang dipengaruhi oleh suatu keadaan, pada bunga Linaria maroccana adalah pH air
sel !!
EPISTASIS
adalah faktor pembawa sifat yang menutup pemunculan sifat yang lain sekalipun sifat
tersebut dominan
HIPOSTASIS
adalah faktor yang tertutupi oleh faktor lain.
ATAVlSME
adalah sifat yang hipostasis pada suatu keturunan yang pada suatu seat muncul kembali (reappearence).
              Ketidakmampuan untuk memanipulasi pola perkawinan manusia menyebakan ahli genetika harus menganalisi hasil dari perkawinan yang telah terjadi.sebanyak mungkin informasi yang dikumpulkan mengnai sejarah suatu keluarga untuk suatu sifat tertentu, dan informasi ini disusun menjadi sebuah pohon keluarga yang menggambarkan hubungan timbal balik antara orang tua dan anak dari generasi ke generasi silsilah dari keluarga tersebut (Campbell, 2001).






















BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.  Waktu dan Tempat Praktikum
1.    Hari/Tanggal                   :    Rabu, 22 Desember 2010
2.    Waktu                             :    Pukul 13.20  s.d. 15.20 WITA
3.  Tempat                            :    Laboratorium Biologi Lantai III FMIPA UNM.
B.  Alat dan Bahan
1.    Alat
a.        Daftar fenotip
2.      Bahan
a.       Praktikan sendiri (Probandus)
Daftar fenotip sifat baka manusia yang dikontrol oleh 1 gen dengan 2 alel dan masing-masing alel menghasilkan fenotip yang jelas.
1.      Lesung dagu merupakan sifat dominan (D).
2.      Ujung daun telinga menggantung bebas merupakan sifat dominan (E).
3.      Orang meletakkan ibu jari tangan kiri di atas ibu jari tangan atas pada waktu menjalinkan jari-jari tangan, merupakan sifat dominan (F).
4.      Orang memiliki ruas jari kelingking paling ujung menyerong ke arah dalam (ke arah jari manis) merupakan sifat dominan (B).
5.      Rambut dahi menjorok merupakan sifat dominan (W).
6.      Rambut pada jari ; tumbuhnya rambut pada kedua ruas dari jari tangan merupakan sifat dominan (M).
7.       Lesung pipi merupakan sifat dominan (P).
8.      Orang yang dapat menggulung lidahnya memanjang merupakan sifat dominan (L).
9.      Orang yang mempunyai gigi seri atas bercelah merupakan sifat dominan (G).
C.  Prosedur Kerja
1.      Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif pada diri sendiri. Apabila kesulitan, meminta bantuan pada teman sejenis dalam kelompok. Mencatat hasil sendiri dalam bentuk tabel.
2.      Apabila mempunyai fenotif yang dominan, maka diberi tanda huruf kecil untuk gen kedua.
3.      Mencatat dan mendata dari teman-teman kelompok dan menghitung persentasenya.
4.      Mencatat dan mendata dari teman-teman dari kelompok lain/setiap kelompok dan menhitung persentasenya.
5.      Menggabungkan data kelompok tersebut menjadi data kelas kemudian menghitung persentasenya.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil pengamatan
1.      Data individu
Ciri/Sifat Baka
Fenotip anda
Ada lesung dagu (D) tak ada (d)
dd
Anak daun telinga menggantung (E) menempel (e)
E-
Ibu jari tangan kiri di atas (F) di bawah (f)
ff
Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B) tidak menyerong (b)
B-
Rambut dahi menjorok (W) tidak menjorok (w)
W-
Rambut pada jari (M) tak ada rambut (m)
M-
Lesung pipi (P) tidak ada (p)
pp
Lidah dapat digulung memanjang (L) tidak dapat digulung memanjang (l)
L-
Gigi seri atas bercelah (G) gigi seri atas tidak bercelah (g)
gg

   2. Data Kelompok
Nama
Sifat Baka
D
d
E
e
F
f
B
b
W
w
M
m
P
p
L
l
G
g
GOTOT EKO. J
-
+
+
-
-
+
+
-
+
-
+
-
-
+
+
-
-
+
YULIONO
-
+
+
-
-
+
+
-
+
-
+
-
-
+
-
+
-
+
ITA TRI.VS
+
-
+
-
-
+
+
-
+
-
+
-
-
+
-
+
-
+
MELANI GANING
+
-
+
-
-
+
+
-
-
+
+
-
+
-
-
+
-
+
RISNA
+
-
+
-
-
+
+
-
-
+
+
-
+
-
+
-
+
-
JUMLAH
3
2
5
0
0
5
5
0
3
2
5
0
2
3
2
3
1
4


3. Data kelas
KLPK
Sifat Baka
D
d
E
e
F
f
B
b
W
w
M
m
P
p
L
l
G
g
I
1
5
1
5
6
0
5
1
2
4
6
0
0
6
4
2
0
6
II
2
3
2
3
2
3
2
3
0
5
5
0
0
5
5
0
0
5
III
3
2
5
0
0
5
5
0
3
2
5
0
2
3
2
3
1
4
IV
0
6
6
0
4
2
4
2
2
4
6
0
1
5
5
1
3
3
V
0
3
3
0
1
2
2
1
1
2
3
0
0
3
2
1
2
1
VI
0
3
3
0
0
3
2
1
0
3
3
0
0
3
1
2
0
3
VII
3
0
2
1
2
1
3
0
3
0
3
0
2
1
3
0
1
2
VIII
1
3
3
1
2
2
3
1
1
3
4
0
1
3
2
2
1
3
JMLH
10
25
25
10
17
18
26
9
12
23
35
0
6
29
23
12
8
27
B.  Analisis Data
1.      Data kelompok
a.       Lesung dagu
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                D       =  x 100 %
                                         = 60 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                dd     =  x 100 %
                                         = 40 %
b.      Anak daun telinga
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                E       =  x 100 %
                                         = 100 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ee      =  x 100 %
                                         = 0 %
c.       Ibu jari tangan kiri
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                F       =  x 100 %
                                               = 0 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ff       =  x 100 %
                                         = 100 %
d.      Ruas jari kelingking terujung
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                B       =  x 100 %
                                         = 100 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                bb      =  x 100 %
                                         = 0 %
e.       Rambut dahi menjorok
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                W      =  x 100 %
                                         = 60 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ww    =  x 100 %
                                         = 40 %
f.       Rambut pada jari
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                      M      =  x 100 %
                                               = 100 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                mm    =  x 100 %
                                         = 0 %
g.      Lesung pipi
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                P       =  x 100 %
                                         = 40 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                pp      =  x 100 %
                                         = 60 %
h.      Lidah dapat digulung memanjang
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                L       =  x 100 %
                                         = 40 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                                  ll        =  x 100 %
                                         = 60 %
i.        Gigi seri atas bercelah
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                G       =  x 100 %
                                         = 20 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                gg      =  x 100 %
                                         = 80 %
2.      Data kelas
a.       Lesung dagu
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                D       =  x 100 %
                                         = 28,57 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                dd     =  x 100 %
                                         = 83,33 %
b.      Anak daun telinga
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                E       =  x 100 %
                                         = 83,33 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ee      =  x 100 %
                                         = 28,57 %
c.       Ibu jari tangan kiri
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                F       =  x 100 %
                                               = 48,57 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ff       =  x 100 %
                                         = 51,42 %
d.      Ruas jari kelingking terujung
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                B       =  x 100 %
                                         = 74,28 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                bb      =  x 100 %
                                         = 25,71 %
e.       Rambut dahi menjorok
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                W      =  x 100 %
                                         = 34,28 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ww    =  x 100 %
                                         = 65,71 %
f.       Rambut pada jari
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                      M      =  x 100 %
                                               = 100 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                mm    =  x 100 %
                                         = 0 %
g.      Lesung pipi
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                P       =  x 100 %
                                         = 17,14 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                pp      =  x 100 %
                                         = 82,85 %
h.      Lidah dapat digulung memanjang
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                L       =  x 100 %
                                         = 65,71 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                                  ll        =  x 100 %
                                         = 34,28 %
i.        Gigi seri atas bercelah
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                G       =  x 100 %
                                         = 22,85 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                gg      =  x 100 %
                                         = 77,14 %
C.  Pembahasan
1.        Lesung dagu
            Dari data individu dapat diketahui bahwa praktikan tidak memiliki lesung dagu yang berarti bahwa gen yang diturunkan oleh orang tua praktikan bersifat resesif. Dari data kelompok, ditemukan adanya lesung dagu pada 3 orang anggota kelompok dan yang bersifat resesif 2 orang. Sedangkan dari data kelas, terdapat 10 orang yang memiliki lesung dagu dan 25 orang yang tidak memiliki. Dari data tersebut dapat kita peroleh perbandingan persentase antara praktikan yang memiliki sifat dominan dengan sifat resesif yakni (28,57 : 83,33) % yang berarti bahwa sebagian besar praktikan memiliki sifat resesif terhadap fenotip lesung dagu.
2.        Anak daun telinga menggantung
            Dari data individu diperoleh bahwa fenotip tersebut bersifat dominan. Dari data kelompok terdapat 5 orang yang bersifat dominan dan tidak ada yang bersifat resesif dengan perbandingan (100  : 0) %, sedangkan dari data kelas, diperoleh 25 orang yang dominan dan 10 orang yang resesif dengan perbandingan persentase antara sifat dominan dengan sifat resesif yakni (83,33 : 28,57) %.
3.        Ibu jari tangan kiri di atas
                Dari pengamatan individu ditemukan bahwa fenotip tersebut bersifat dominan, ini berarti bahwa gen yang diturunkan dari orang tua praktikan bersifat dominan. Pada data kelompok, tidak terdapat  orang yang bersifat dominan dan 5 orang yang bersifat resesif terhadap fentotip tersebut dan kita peroleh perbadingan persentase yakni (0100) %. Kemudian pada data kelas, terdapat 17 orang yang bersifat dominan dan 18 orang yang bersifat resesif yakni dengan perbandingan antara sifat dominan dengan sifat resesif yakni (48,57 : 51,24) %.
4.        Ruas jari kelingking terujung menyerong
            Pada pengamatan individu ditemukan bahwa praktikan memilki sifat dominan terhadap fenotip tersebut. Artinya gen yang diturunkan dari orang tua praktikan bersifat dominan. Sedangkan pada pengamatan kelompok ditemukan 5 orang yang bersifat dominan dan tidak ada yang besifat resesif dengan perbandingan (100 : 0) %, hal ini berarti bahwa anggota kelompok  dengan sifat dominan lebih banyak dibanding yang bersifat resesif. Kemudian dari pengamatan kelas diperoleh data yakni 26 orang bersifat dominan dan 9 orang bersifat resesif dengan perbandingan yakni (74,28 : 25,71) %. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar gen yang diturunkan oleh orang tua praktikan bersifat dominan.
5.      Rambut dahi menjorok
                Dari data individu diketahui bahwa praktikan memilki sifat resesif terhadap fenotip tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa gen dari orang tua bersifat resesif. Dari data kelompok ditemukan 3 orang yang bersifat dominan dan 2 orang yang bersifat resesif, dengan peerbandingan (60 : 40) %. Sedangkan dari data kelas diperoleh 12 orang yang bersifat dominan dan 23 orang yang bersifat resesif dengan perbandingan yakni (34,28 : 65,71). Berdasarkan perbandingam tesebut, dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar praktikan memiliki sifat dominan terhadap fenotip tersebut.
6.      Rambut pada jari
            Dari data individu menunjukkan bahwa praktikan memiliki sifat dominan terhadap terhadap fenotif tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang diturunkan orang tua praktikan bersifat dominan. Dari data kelompok dapat diperoleh perbandingan antara sifat dominan dengan sifat resesif yakni (100 : 0) % yang berarti bahwa semua anggota kelompok memiliki gen yang dominan. Sedangkan pada data kelas diperoleh 35 orang yang bersifat dominan dan tidak ada yang bersifat resesif dengan perbandingan (100 : 0) %.
7.        Lesung pipi
            Dari pengamatan individu ditemukan adanya fenotip tersebut pada praktikan artinya bahwa praktikan memiliki sifat resesif terhadap fenotif tersebut. Dari pengamatan kelompok terdapat 2 orang yang bersifat dominan dan 3 orang yang bersifat resesif dengan perbandingan (40 : 60) %. Pada pengamatan kelas hanya 6 orang yang bersifat dominan dan 29 orang yang bersifat resesif, dengan perbandingan (17,14 : 82,85) %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar praktikan memiliki sifat resesif terhadap fenotip lesung pipi.
8.        Lidah dapat digulung memanjang
            Pengamatan individu menunjukkan bahwa praktikan memiliki sifat dominan terhadap fenotif tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang diturunkan dari orang tua bersifat dominan. Pada pengamatan kelompok, terdapat 2 orang yang bersifat dominan dan 3 orang yang bersifat resesif. Kemudian pada pengamatan kelas terdapat 23 orang yang bersifat dominan dan 12 orang yang bersifat resesif dengan perbandingan persentase yakni (65,71 : 34,28) %.
9.        Gigi seri atas bercelah
                Dari pengamatan individu, fenotip tersebut bersifat resesif. Pada pengamatan kelompok, terdapat 1 orang yang bersifat dominan dan 4 orang yang bersifat resesif. Selanjutnya pada pengamatan kelas, ditemukan 8 orang yang bersifat dominan dan 27 orang yang bersifat resesif dengan pebandingan persentase (22,85 : 77,14) %. Hal ini menunjukkan sebagian besar orang tua praktikan menurunkan gen resesif gig atas bercelah.
            Melihat dari hasil pengamatan tersebut ternyata setiap orang memilki sifat yang dominan dan resesif terhadap beberapa fenotip. Hal itu tergantung dari apa yang diturunkan dari orang tua masing-masing individu. Sebagaimana pada anonima mengatakan bahwa Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. Sudah terlihat jelas oleh manusia-manusia sejak dahulu bahwa keturunan menyerupai induknya.









BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.      Sebagian besar sifat pada induk atau parental akan diturunkan kepada keturunannya atau filialnya.
2.      Sifat dominan atau resesif pada fenotip filial bergantung pada sifat gen yang diturunkan pada perentalnya.
3.      Sifat dominan adalah sifat yang menutupi sifat yang lain sehingga sifat tersebut paling banyak muncul dan tampak pada si fenotip, sedangka resesif adalah sifat yang tertutupi atau sifat yang tidak nampak.
B.  Saran
1.        Untuk laboratorium
              Sebaiknya di laboratorium, alat-alat dan bahannya harus lengkap agar praktikum berjalan dengan lancar. Selain itu, kebersihan laboratorium harus dijaga.
2.        Untuk asisten
              Sebaiknya asisten mendampingi kelompok yang kurang memahami percobaan yang dipraktikumkan.
3.        Untuk praktikum
              Pada praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil pengamatan dan kelincahan kita dalam mengoperasikan alat, selain itu perlu adanya perhatian dalam masalah kebersihan lab maupun sarana dan prasarananya.







DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2010. Hereditas. www.google.co.id. Diakses pada tanggal 24      Desember        2010.

Anonimb. 2010. Hukum Mendel. www.google.co.id. Diakses pada tanggal                        24 Desember 2010.

Cambell, Neil A dkk. 2001. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi.A. 1999. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2000. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Tim Pengajar. 2010. Biologi Umum. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.
















LAMPIRAN
Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas anda ?
Jawab :
              Dik :  jumlah seluruh gen dominan     :    474,73 %  
                        Jumlah seluruh gen resesif        :    448,83 %
                        Jumlah sifat baka                      :    9
              Frekuensi gen dominan
                                           =   
                                           = 52,75 %
              Frekuensi gen resesif
                                           =   
                                           = 49,87 %












0 comments:

Post a Comment