Friday, 24 January 2014
On 08:58 by Unknown in Curahan Hati No comments
Sigap kulepaskan sarung dari genggaman badan dan mimpiku
subuh ini, entah setan apa yang merasukiku hingga kugentarkan hal ini.
Kubuka benda berbentuk kotak persegi panjang hitam itu,,,
bulatan hitamnya kusambar saja sampai-sampai dia berceloteh “Welcome”.
Tak diharapkan, . . . . . . . . . ., menunggu penebusan
niatku malam tadi yang tertunda karena jaringan internet yang jelek dan rayuan
sang dewi mimpi.
Ketak-ketik akhirnya dapat juga,,
Jantung berdetak kencang dirasakan terjangan badan yang
berguncang keras, mungkin menandakan mulai dirasukinya diriku oleh setan . . . . . .,,
Ditengah kumandang azan aku tega melakukan ini, yang
berujung penyesalan semenit kemudian.
Setelah selesai dari hukuman penyesalan tadi, ah kuputuskan
untuk melirik nilai mata kuliahku semester ini,
dan......
Astaghfirulah, bagai petir yang menyambar disiang bolong,
huruf berbentuk bulan sabit itu menampakkan diri dihadapan jiwa yang menolak
kehadirannya.
PENYESALAN LUAR BIASA, mungkin itu yang dapat kukatakan
untuk diriku saat ini.
Mungkin itu teguran sesaat setelah aku menyalahgunakan
keberkahan subuh ini, teguran yang akan mengguncang batin siapa saja yang
memiliki harapan tinggi akan apa yang dia cita-citakan.
Pagi ini, semangatku luntur oleh terpaan air hujan
penyesalan, yang terlintas dalam pikiranku adalah wajah ayah dan ibuku, dan
masa depan nanti.
Pada saat teman-temanku sedang berlari mengejar kuliah yang
akan dimulai sebentar lagi, kau harus berdiri di pintu itu menatap mereka,
pintu yang tahun lalu aku dan mereka berdiri menunggu dosen, berlarian masuk
karena absen telah lewat.
Mungkin mereka sedang tersenyum sekarang melihat apa yang
ada di kotak biru itu. Tapi sekali lagi, tak dapat kugambarkan penyesalanku
pagi ini, visiku hancur luluh meronta, berkecamuk terombang ambing ditengah
selokan, terderuk dan tercaci oleh jiwaku yang sindir.
Bayangan akan semangat kuliahku kemarin, tak dapat
kubayangkan mengapa harus kuulang kembali semester depan,,,????
Tanda itu membuatku muntah
?
?
?
Keningku sudah malas oleh sapaan tangan ini, ia lelah tiap
hari harus dibelai olehnya.
Oh Tuhan, inikah akhirnya????
Meskipun kuberharap, semoga nilai yang lain memuaskan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment