Monday, 3 June 2013
A.
ALIRAN KLASIK DAN GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN
Aliran-aliran
klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan
konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan
walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman.
1. Aliran-aliran
Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Pendidikan di
Indonesia.
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme
bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan perkembangan anak
tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman
yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya
yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun
diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan.
b. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme
bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak,
sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh
terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh
pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh
terhadap dan pendidikan anak.
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini
dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru
dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena
dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat
merusak pembawaan baik anak itu.
d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi
dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di
dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan
anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai
peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk
perkembangan anak itu.
e. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek
Pendidikan di Indonesia
Di indonesia telah
di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan tersebut dilakukan
dengan pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan, namun
ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi.
2. Gerakan
Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia
a. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan
yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar,
perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J.
Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.
b. Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat
perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui
pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly
menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran,
yaitu: Metode Global dan Centre d’interet.
c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah
kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang
mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan
agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H.
Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.
d. Pengajaran Proyek
Pengajaran
proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia,
antara lain dengan nama pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya.
Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk
memandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif.
B.
DUA ALIRAN POKOK PENDIDIKAN INDONESIA
Dua aliran pokok
pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran
tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.
1. Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli
1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.
a. Asas dan Tujuan Taman Siswa
Asas Taman Siswa
1)
Bahwa setiap orang
mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri
kehidupan umum.
2)
Bahwa pengajaran
harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat
memerdekan diri.
3)
Bahwa pengajaran
harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
4)
Bahwa pengajaran
harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
5)
Bahwa sebagai
konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak harus membelanjai
sendiri segala usaha yang dilakukan.
6)
Bahwa dalam
mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk mengobarkan
segala kepentinganpribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
Kemudian ditambahkan dengan asas
kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas
kemanusiaan.
Tujuan Taman Siswa
1)
Sebagai badan
perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.
2)
Membangun abak
didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya, serta
sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung
jawab atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
b. Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa
Beberapa usaha yang
dilakukan oleh Rtaman siswa adalah menyiapkan peserta didik yang cerdas dan
memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk
pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.
c. Hasil-hasil yang Dicapai
Taman siswa telah
berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga
pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah
melahirkan alumni alumni besar di Indonesia.
2.
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS
(Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31
Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).
a. Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai
berikut:
1)
Berpikir logis dan
rasional,
2)
Keaktifan atau
kegiatan,
3)
Pendidikan
masyarakat,
4)
Memperhatikan
pembawaan anak,
5)
Menentang
intelektualisme.
Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:
1)
Mendidik rakyat ke
arah kemerdekaan,
2)
Memberi pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
3)
Mendidik para
pemuda agar berguna untuk masyarakat,
4)
Menanamkan
kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung jawab,
5)
Mengusahakan mandiri
dalam pembiayaan.
b. Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Beberapa usaha yang
dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain menyelenggarakan
berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan
penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.
c. Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS
Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan nasional (utamanya
pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang
persekolahan), dan sejumlah alumni.
SOAL
1. Aliran Klasik dalam Pendidikan
yang bertolak dari Lockean Tradition adalah . . .
a. Aliran Nativisme
b. Aliran Empirisme
c. Aliran
Naturalisme
d. Aliran
Konvergensi
e. Aliran
Esensialisme
JAWAB: B
2. Berikut adalah gerakan baru
pendidikan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan di Indonesia, kecuali . . .
a. Pengajaran Alam Sekitar
b. Pengajaran Pusat Perhatian
c. Sekolah Kerja
d. pendidikan bahasa asing
e. Pengajaran Proyek
JAWAB: D
3. Dibawah ini yang merupakan asas dari taman siswa adalah . . .
a. Sebagai
badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.
b. Menemukakan gagasan
tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai
Sarjana Wiyata
c. Berpikir logis dan
rasional
d. Bahwa setiap orang
mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri
kehidupan umum
e. Pendidikan
masyarakat
JAWAB: D
4. Beberapa
usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain . . .
a. Mnyelenggarakan
berbagai jenjang pendidikan.
b. Mendidik para
pemuda agar berguna untuk masyarakat.
c. Mendidik rakyat ke
arah kemerdekaan.
d. Menyiapkan peserta
didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup.
e. Menemukan gagasan
tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria
sampai Sarjana Wiyata.
JAWAB: A
5. Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran
pendidikan, penerimaan tersebut dilakukan dengan . . .
a. Pendekatan
efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan dalam
latar pandangan yang konvergensi.
b. Pendekatan
empiris, yakni dengan melihat sisi baik dan buruk aliran pendidikan yang
ditinggalkan didaerah asalnya, untuk kemudian diantisipasi.
c. Penerapkan
asimilasi dengan mengambil nilai positif dari aliran-aliran pendidikan yang
akan berkembang.
d. Menyambut secara
penuh dengan langsung menerapkannya
e. Menetapkan
standar atas batasan yang akan diberlakukan berkaitan dengan penerapan aliran klasik
tersebut.
JAWAB: A
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment