Monday, 3 June 2013
A. LANDASAN PENDIDIKAN
1. Landasan Filosofis
a. Pengertian
Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam
filsafat pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan
tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih
baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme,
Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan
Ekstensialisme.
1)
Esensialisme, adalah mashab pendidikan yang
mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
2)
Perenialisme, adalah aliran pendidikan yang
megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta
kepada kebaikan universal.
3)
Pragmatisme dan Progresifme, adalah aliran filsafat yang memandang
segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini
melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
4)
Rekonstruksionisme, adalah mazhab filsafat pendidikan yang
menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
b. Pancasila
sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 2 UU RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan
UUD 1945. Sedangkan Ketetapan MPR RI No.
II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa
Indonesia, dan dasar negara Indonesia.
2. Landasan Sosiologis
a. Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan
perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat. Sosiologi pendidikan
merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial
di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi
pendidikan meliputi empat bidang:
1.
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek
masyarakat lain.
2.
hubungan kemanusiaan.
3.
Pengaruh sekolah pada perilaku
anggotanya.
4.
Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain
di dalam komunitasnya.
b. Masyarakat
indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Berbagai upaya pemerintah telah
dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama
dalam hal menumbuhkembangkan Ke-Bhineka Tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan
jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan
muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4,
pemasyarakatan P4 nonpenataran).
3. Landasan Kultural
a. Pengertian
Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan
dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari
generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga
perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan
norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju
pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim
digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga
pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b. Kebudayaan
sebagai Landasan Sistem Pendidkan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu
melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari ke-Bhineka Tunggal
Ika-an masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam
kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai
sisi ketunggal-ikaan.
4. Landasan Psikologis
a. Pengertian
Landasan Filosofis
Dasar psikologis berkaitan dengan
prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan
merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil
kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang
pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak
mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka
memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan
jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran
serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
b. Perkembangan
Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat
penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan
keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu
secara efektif dan efisien.
5. Landasan Ilmiah dan Teknologis
a. Pengertian
Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak
cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai
bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang
berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian
yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya
berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar
IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan
fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
b. Perkembangan
IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil
pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada
permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur
sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek.
B. ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN
1.
Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri
handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan
oleh Ki Hajar Dewantara ini kemudian dikembangkan oleh
Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu “Ing Ngarso Sung Tulodo” dan “Ing Madyo Mangun Karso”.
Kini ketiga semboyan tersebut telah
menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu
“Ing Ngarso
Sung Tulodo” ( jika di depan memberi contoh), “Ing Madyo Mangun Karso” (jika ditengah-tengah memberi dukungan
dan semangat), dan“Tut Wuri Handayani” (jika di belakang memberi dorongan).
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long
learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur
hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan
diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan
horisontal.
a)
Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi
keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan
dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
b)
Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu
katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar
sekolah.
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini
mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur
tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motivator. Salah satu pendekatan yang
memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem
CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).
SOAL
1.
Berikut adalah aliran filsafat dalam pendidikan, kecuali . .
.
a.
Esensialisme
b.
Perenialisme
c.
Progresivisme
d.
Rekonstruksionisme
e.
Pragmatisme
JAWAB: C
2.
Ruang lingkup yang
dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang yakni . . .
a.
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, hubungan sosial,
pengaruh
sekolah pada perilaku anggotanya,
dan sekolah dalam
komunitas yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
b.
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, hubungan kemanusiaan, nilai dan norma dalam pendidikan, dan sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain
di dalam komunitasnya.
c.
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, hubungan kemanusiaan, pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya,
dan norma-norma didalamnya.
d.
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, hubungan kemanusiaan, pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya,
dan sekolah dalam
komunitas yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
e.
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek sosial, hubungan kemanusiaan, nilai dan norma, dan sosialisasi dalam lingkup pendidikan.
JAWAB:
D
3.
Upaya pemerintah untuk menyesuaikan
pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan
Ke-Bhineka Tunggal Ika-an pada kegiatan jalur sekolah
adalah dengan diberlakukannya . . .
a.
Pemasyarakatan P4 nonpenataran
b.
Sejarah Perjuangan Bangsa
c.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
d.
Bahasa Indonesia
e.
Pendidikan cinta tanah air
JAWAB: B
4.
Pendidikan dan kebudayaan memiliki hubungan timbal balik
karena . . .
a.
Kebudayaan dapat dilestarikan/
dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi
penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal
b.
Pendidikan lahir dari sebuah kebudayaan sebagai pondasinya
yang akan menentukan pula bagaimana mempertahankan kebudayaan tersebut
c.
Melalui pendidikan, kebudayaan dapat berkembang melalui proses
pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik mengenai indikator-indikator
kebudayaan tersebut
d.
Kebudayaan merupakan asal pendidikan demikian pula
sebaliknya
e.
Nilai-nilai kebudayaan terdapat dalam jiwa pendidikan karena
kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan pendidikan
JAWAB: A
5.
Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi
keterkaitan dan kesinambungan antar
. . .
a.
Pengalaman belajar di sekolah dengan
pengalaman di luar sekolah.
b.
Tingkatan persekolahan dan keterkaitan
dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
c.
Tingkatan persekolahan dan keterkaitan
dengan kehidupan peserta didik yang sedang
berjalan.
d.
kehidupan peserta didik yang
sedang berjalan dan antar peserta didik yang menempati posisi sebagai sebjek
pendidikan.
e.
Tingkatan instansi dan keterkaitan dengan kehidupan
peserta didik di masa depan.
JAWAB: B
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment