Monday, 3 June 2013
A. ESENSI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN SERTA TITIK
TEMUNYA
Manusia
dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan segenap kemampuannya
menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif, baik terhadap sarana
lingkungan alam maupun lingkungan sosial/spiritual. Perekayasaan terhadap
lingkungan ini biasa disebut dengan pembangunan. Artinya bahwa pendidikan
mengarah kedalam diri manusia , sedang pembangunan mengarah keluar yaitu
linngkungan sekitar manusia.
Jika
pendidikan dilihat dari garis sebuah proses , maka keduanya merupakan suatu
garis yang terletak kontinu yang saling mengisi. Proses pendidikan pada suatu
garis menempatkan manusia sebagai titik awal, karena pendidikan mempunyai tugas
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkulitas untuk pembangunan, yaitu
pembangunan yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta mengangkat
martabat manusia sebagai makhluk. Dari uraian tersebut diatas menunjukkan bahwa
pendidikan dapat menunjang pembangunan dan sebaliknya hasil pembangunan dapat
menunjang pendidikan. Dengan demikian status pendidikan dan pembangunan
masing-masing dalam esensi pembangunan antar keduannya. Hal tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.
Pendidikan merupakan usaha kedalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan
usaha keluar dari diri manusia;
2.
Pendidikan menghasilkan sumber daya dan tenaga yang menunjang pembangunan dan
hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan sarana dan
seterusnya).
B. SUMBANGAN
PENDIDIKAN PADA PEMBANGUNAN
Ada beberapa
sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari beberapa segi
dibawa ini :
1. Segi sasaran
pendidikan, pendidikan adalah usaha
sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang
berkpribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia
pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya
pembangunan yang manuisawi.
2. Segi
lingkungan pendidikan, klasifikasi ini menunjukkan peran
pendidikan dalan berbagai lingkungan atau sistem.
a. Lingkungan
keluarga,
Anak dilatih
berbagai kebiasaan yang baik (habbit formation) tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral. Disamping itu, kepada
mereka ditanamkan keyakinan-keyakinan yang penting utamanya hal-hal yang
bersifat religious. Hal-hal tersebut sangat tepat dilakukan pada masa
kanak-kanak sebelum perkembangan rasio yang mendominasi perilakunya.
b. Lingkungan
Sekolah
Peserta
didik dibimbing untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari lingkungan
kera keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap. Bekal yang
dimaksud disini berupa bekal dasar, lanjutan ataupun bekal kerja yang langsung
dapat digunakan secara aplikatif (sekolah menengah kejuruan dan perguruan
tinggi). Kedua macam bekal tersebut dipersiapkan secara formal dan berguna
sebagai sarana penunjang pembangunan diberbagai bidang.
c. Lingkungan
masyarakat
Peserta
didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khusunya mereka
yang tidak sempat melanjutkaan proses belajarnya melalui jalur formal. Pada
masyarakat Indonesia, sistem pendidikan non formal mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Disegi lain, hal tersebut dapat diartikan bernilai positif karena
dapat mengkompensasikan keterbatasan lapangan kerja formal dilembaga
pemerintah. Disamping itu juga dapat memperbesar jumlah angkatan kerja tingkat
rendah dan menengah yang sangat diperlukan untuk memenuhi proporsi yang
sealaras antara pekerja rendah, menengah, dan tinggi. Hal demikian dapat
dipandang sebagai upaya untuk menciptakan kestabilan nasioanal.
3.
Segi jenjang pendidikan, pendidikan menengah (SM), dan
pendidikan Tinggi (PT) memberikan bekal kepada peserta didik secara
berkesinambungan. Pendidikan dasar merupakan basic education ynag memberikan
bekal dasar bagi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi
berkualitas, jika pendidikan menengahnya berkualitas, pendidikan mengenag
berkualitas jika pendidikan dasarnya berkualitas.
4.
Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan, antara lain meliputi
bidang ekonomi, hukum, sosial, politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi,
pertanian, pertambangan, pertanahan dan lain-lain. Pembangunan sektor kehidupan
tersebut dapat diartikan sebagai aktivitas, pembinaan, pengembangan, dan
pengisian bidang-bidang kerja tersebut agar dapat memenuhi hajat hidup warga
Negara sebagai suatu bangsa sehinggat tetap jaya dalam kancah kehidupan antara
bangsa-bangsa di dunia.
Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :
Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :
a. Pada langkah
pertama, pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembangunan.
Kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan membanguan lingkungannya.
b. Pada instansi
terakhir, manusailah yang menjadi kunci pembanguanan .kesuksesan pembangunan
sangat bergantung kepada manusaianya
c. Pendidik memegang peranan penting karena merekalah yang
menciptkan manusia pencipta pembangunan.
B.
PEMBANGUNAN SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
1. Mengapa sistem
pendidikan Harus di bangun?
Sebagian pemikir menggambarkan manusia sebagai “makhluk misteri”. Diri
manusia diselubungi oleh segudang teka-teki yang oleh manusia tidak pernah ditemukan
jawabannya secara final. Disamping itu, pengalaman manusia juga berkembang. Oleh
sebab itulah sistem pendidikan sebagai sarana yang mengantarkan manusia
menemukan jawaban atas teka-teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan. Persoalan
pendidikan juga dapat dikatakan sebagai persoalan nasional karena pendidikan
berhubungan dengan masa depan bangsa. Sebagai salah satu contoh jika masyarakat
Indonesia pada Pelita VI berubah dari masyarakat agraris kemasyarakat Industri,
tentunya pola pikir dan perilaku yang dilandasi oleh situasi dan kondisi dimana
manusia disibukkan dengan kegiatan industri. Kriteria kualitas manusia berubah
sesuai dengan tuntutan masyarakat berkembang.
1.
Wujud pembangunan sistem pendidikan
Secara makro,
sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain bertalian erat,
yaitu aspek filosofis dan keilmuan, aspek yuridis dan perundang-undangan,
strukur, dan kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orentasi.
a. Hubungan Antar Aspek-Aspek
Aspek filosofi, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi
butir-butir yang lain karena memberikan arah serta mewadahi butir-butir.
Artinya strukur pendidikan , kurikulum dan lain-lain itu harus mengacu kepada
aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis. Oleh karena itu, perubahan
apapun yang terjadi pada struktur pendidikan, kurikulum dan lain-lainnya
tersebut harus tetap berada didalam wadah filosofis dan yuridis.
b.Aspek filosifis
keilmuan
Aspek filosofis berupa pengarapan tujuan nasional
pendidikan. Rumusan tujuan nasional yang tentunya memberikan peluang bagi
pengembangan sifat hakiki manusia yang besifat kodrati. Untuk segi keilmuan
kecuali filsafat juga memberikan sumbangan yang sangat penting terhadap sistem
pendidikan. Dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan oleh filsafat itu,
sistem pendidikan memerlukan tunjangan dan teori keilmuan.
c. Aspek Yuridis
Undang- Undang Dasar 1945 sebagai landasan hukum pendidikan
sifatnya relatif tetap. Hal ini dimungkinkan oleh karena UUD 1945 isinya
ringkas dan sifatnya lugas. Beberapa pasal melandasi pendidikan, baik sifatnya
ekspilisit (pasal 31 Ayat (1) dan (2) pasal 32) maupun yang implisit (Pasal 27
Ayat (1) dan Ayat (2), pasal 34). Pasal-pasal tersebut yang sifatnya masih
sangat global dijabarkan lebih rinci kedalam bentuk UU pendidikan.
d. Aspek struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada
upaya pembenahan sturktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis
pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yag satu kejenjang yang lain,
sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya politik. Pada prakteknya,
perkembangan pola strukur tidak dapat dipisahkan dengan aspek filosifis. Misalnya
pada zaman penjajahan Belanda sekolah Taman Kanak-kanak belum dianggap sebagai
suatu kebutuhan. Jejang pendidikan formal terendah adalah sekolah rakyat/sekolah
desa (Volk School) 3 tahun.
e. Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan
kurikulum berubah maka kurikulum pun berubah. Perubahan yang di maksud mungkin
mengenai materinya, oreintasinya, pendekatannya ataupun metodenya
SOAL
1.
Pendidikan dapat menunjang pembangunan
dan sebaliknya hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan, hal tersebut dapat
digambarkan dengan . .
a.
Proses pendidikan pada suatu garis
menempatkan manusia sebagai titik awal, karena pendidikan mempunyai tugas untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkulitas untuk pembangunan, yaitu
pembangunan yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta mengangkat
martabat manusia sebagai makhluk.
b.
Pendidikan mengarah kedalam diri
manusia, sedang pembangunan mengarah keluar yaitu linngkungan sekitar manusia.
c.
Jika pendidikan dilihat dari garis
sebuah proses dari pembangunan, maka keduanya merupakan suatu garis yang
terletak kontinu yang saling mengisi.
d.
Pendidikan menyediakan sumber daya
untuk pembangunan, dan pembangunan menyediakan sarana untuk pendidikan.
e.
Pembangunan merupakan titik balik dari
pendidikan, yakni pendidikan yang berkualitas merupakan indikator dari agenda
pembangunan.
JAWAB: A
2.
Pendidikan adalah usaha sadar yang
ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat
dan utuh serta bermoral tinggi, merupakan sumbangan pendidikan terhadap
pembangunan dari segi . . .
a.
Segi lingkungan pendidikan
b.
Segi jenjang pendidikan
c.
Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan
d.
Segi sasaran pendidikan
e.
Segi nilai
JAWAB: D
3.
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang
satu sama lain bertalian erat, salah satunya yakni:
a.
Aspek filosofis dan perundang-undangan.
b.
Aspek keilmuan dan yuridis.
c.
Aspek yuridis dan perundang-undangan
d.
Aspek perundang-undangan dan keilmuan
e.
Aspek aspek filosofis dan keilmuan
JAWAB: E
4.
Perubahan apapun yang terjadi pada struktur pendidikan,
kurikulum dan lain-lainnya tersebut harus tetap berada didalam wadah filosofis
dan yuridis, hal tersebut diasumsikan karena . .
a.
Strukur pendidikan, kurikulum dan lain-lain harus mengacu
kepada aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis.
b.
Struktur pendidikan dan kurikulum merupakan pintu masuk dari
semua aspek pendidikan.
c.
Aspek-aspek pendidikan yakni filosofis dan yuridis merupakan
indikator penting dari struktur pendidikan dan kurikulum sehingga perubahan
apapun yang terjadi padanya harus tetap berada pada wadah tersebut.
d.
Struktur pendidikan berada dibawah wadah filosofis dan
yuridis dalam menjalankan sistemnya.
e.
Aspek Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek
yang satu sama lain bertalian erat.
JAWAB: A
5.
Berikut yang bukan merupakan perbedaan
dari aspek struktur dan aspek kurikulum adalah…
a. Aspek struktur berperan
pada upaya pembenahan struktur pendidikan sedangkan aspek kurikulum berperan
sebagai sarana pencapaian tujuan pendidikan.
b. Aspek struktur mencakup
jenjang dan jenis pendidikan sedangkan aspek kurikulum mencakup tujuan
pendidikan yang dibahas dalam kurikulum tersebut.
c. Aspek
struktur menjabarkan bagian-bagian sistem pendidikan secara rinci berkaitan
dengan sub-sub bagiannya, sedangkan aspek kurikulum merupakan pangkal dari
sistem pendidikan itu.
d. Aspek
kurikulum memiliki sifat jika tujuan kurikulum berubah maka kurikulum pun berubah,
sedangkan aspek struktur berubah sesuai dengan perubahan arah sosial politik.
e. Pada prakteknya,
perkembangan pola strukur tidak dapat dipisahkan dengan aspek filosifis,
demikian juga aspek kurikulum berpatokan pada materinya, oreintasi, pendekatan
ataupun metodenya.
JAWAB: E
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment