Catatan Perjalanan Hidup Seorang Pemuda Muslim

Monday, 15 August 2016

On 06:55 by Unknown in ,    No comments
MANBIJ (Arrahmah.com) – Perayaan demi perayaan meletus di kota Manbij, Suriah. Warga-warga sipil, baik laki-laki, perempuan, orangtua, maupun anak-anak, turun ke jalan-jalan setelah mereka lepas dari ISIS.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi yang didukung AS, mengatakan pada Ahad (14/8/2016) bahwa mereka telah mengambil alih seluruh kota Manbij, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan ISIS sejak 2014.
- See more at: https://www.arrahmah.com/news/2016/08/15/lepas-dari-isis-warga-manbij-rayakan-kebebasan.html#sthash.YtTh3mfO.dpuf
MANBIJ (Arrahmah.com) – Perayaan demi perayaan meletus di kota Manbij, Suriah. Warga-warga sipil, baik laki-laki, perempuan, orangtua, maupun anak-anak, turun ke jalan-jalan setelah mereka lepas dari ISIS.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi yang didukung AS, mengatakan pada Ahad (14/8/2016) bahwa mereka telah mengambil alih seluruh kota Manbij, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan ISIS sejak 2014.
 
Baca lebih lanjut di
https://www.arrahmah.com/news/2016/08/15/lepas-dari-isis-warga-manbij-rayakan-kebebasan.html
 


Ini bukti nyata bahwa untuk membangun sebuah negara yang menerapkan syariat islam HARUS dimulai dengan membangun masyarakat yang madani terlebih dahulu, yakni dengan membina/ mentarbiyah masyarakat agar memiliki akidah yang lurus, paham Alquran dan sunnah yang merupakan sumber syariat islam. Tidak dengan penegakkan dengan membabi buta, seperti yang dicontohkan oleh para khawarij ISIS di artikel ini. 

Mungkin akan ada yang membantah, "itu mah karena mereka pakai jalan kekerasan, kita kan pakai cara damai". Baik cara kekerasan maupun cara damai, coba bernalar lebih dalam tentang dua cara yang terlihat memang bertentangan namun tujuan dan arahnya satu yakni penerapan syariat tanpa penanaman akidah terlebih dahulu. Apa yang terjadi jika menanam pohon jeruk ditengah semak belukar?. "Kan akidah masyarakat sudah pada benar semua.." kata mereka lagi. Perlu diketahui bahwa salah satu cabang dari akidah adalah tauhid, dan lawan tauhid adalah syirik. Betapa banyak masyarakat muslim yang masih mempraktikkan kesyirikan nyata dimana-dimana mulai dari menyembah kubur walaupun tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, sampai menyembelih sapi massal untuk kelancaran hasil perikanan. 

Penegakkan syariat islam adalah harga mati, saya dan seluruh kaum muslimin yang sadar pasti mencita-citakan hal ini, yakni penegakkan ajaran-ajaran islam yang benar didalam kehidupan bermasyarakat. Namun yang harus diperhatikan adalah fikih dakwah dan psikologi dakwahnya, yakni memperjuangkan penegakkan syariat islam dengan membangun pemahaman akidah yang benar sejak dini. Minimal ada dua hal yang perlu kita miliki sekarang, yakni pertama, mencita-citakan datangnya masa syariat islam tegak (baca: tegaknya khilafah islamiyah) dan yang kedua, adalah menegakkan syariat islam pada diri pribadi. misal mulai dari yang kecil-kecil: minum dengan tangan kanan, berdoa sebelum tidur, masuk wc dengan kaki kiri dan berdoa demikian juga keluarnya, memakai sendal mendahulukan yang kanan dan melepas mendahulukan yang kiri (Hayoo..... anda sudah mempraktikkan ini belum???) kemudian disusul syariat-syariat lainnya yang lebih besar.



Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ketika merintis sebuah peradaban emas dengan generasi emas pula yang dalam Alquran Allah subhana wa ta'ala berfirman (yang artinya) "Mereka (generasi emas tersebut) ridha kepada Allah dan Allah rido kepada mereka". 13 Tahun melakukan pembinaan akidah di Mekah, dan 10 tahun melakukan penegakkan hukum dan pendirian negara Islam di Madinah. Hayoo.. mana yang lebih dahulu dan lebih lama???
Intinya adalah "pelan tapi pasti". Wallahu A'lam Bishshawab[]

0 comments:

Post a Comment