Friday, 26 September 2014
Pendidikan di Indonesia kini hadir dengan wajah baru, yang berharap akan disertai dengan warganya yang berkualitas dan mampu untuk menjaga dan mengembangkan pendidikan dinegeri ini.
Banyaknya permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia membuat banyak elit harus memutar pikiran agar mengatasi setiap permasalahn tersebut, yang berimbas pada perombakan kurikulum.
Kurikulum pendidikan di Indonesia sejak terbentuknya kementerian pendidikan telah mengalami beberapa kali pergantian, sampai pada yang terbaru yakni Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 ini diharapkan mampu menjawab setiap kelemahan-kelemahan yang terkandung pada kurikulum sebelumnya.
Kurikulum baru, pastilah ada sistem pembelajaran baru.
Sistem pembelajaran Kurikulum 2013 sangat jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), baik dari prinsip maupun teknis pelaksanaannya. Jika KTSP menempatkan guru sebagai tokoh utama, maka K'13 menempatkan siswa dan guru sebagai tokoh utama, dengan guru sebagai motivator.
K'13 hadir dengan mengedepankan pendidikan berkarakter, yakni berjuang menyeimbangkan antara sisi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) peserta didik. Inilah yang menjadi perbedaan yang sangat nampak dengan kurikulum sebelumnya.
Model pembelajarannya pun sangat berbeda dengan KTSP yakni hanya menitikberatkan pada 3 model, yakni:
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2. Model Pembelajaran Project
3. Model Pembelajaran Discovery & Inquiry
Dengan satu pendekatan yakni pendekatan Saintifik.
Sedangkan KTSP, membebaskan penggunaan seluruh model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif yang pada K'13 dihapuskan.
Pada K'13 juga dihapuskan Standar Kompetensi yang ada pada KTSP, dan diganti dengan Kompetensi Inti. Kompetensi inti ini memiliki 4 aspek, yakni ketaqwaan, sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Dibalik keistimewaan K'13, terdapat berbagai masalah yang kini timbul dari warga dunia pendidikan, yakni kurangnya pemerpahaman warga terhadap kurikulum ini. Sebagai contoh adalah kurang pahamnya guru terhadap model pembelajaran baru yang harus diterapkan.
Itulah perbedaan antara K'13 atau Kurikulum 2013 dan KTSP, dan kita berharap bahwa kurikulum yang baru ini akan mengangkat derajat dunia pendidikan negeri kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment