Saturday, 1 June 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata” di
susun oleh :
Nama : Rustam Hafid
N I M : 1212041011
Kelas : A (Pendidikan Fisika)
Kelompok : II(Dua)
telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.
Makassar,Desember
2012
Koordinator Asisten Asisten
(Syamsu
Rijal, S.Pd) (Irmawati)
NIM: 091404028
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
(Dr.
Ir. Muh. Junda, M.Si)
NIP: 19621108 199103 1 002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerumitan tubuh makhluk hidup membuat adanya
klasifikasi makhluk hidup untuk mempermudah manusia dalam mempelajari dan
mengenalnya, mulai dari hewan, tumbuhan dan manusia. Manusia dan hewan
diposisikan salam 1 klasifikasi yang terpisah dari tumbuhan. Dalam
pengelompokannya, hewan terbagi atas hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata)
dan hewan yang bertulang belakang (vertebrata).
Kelompok
hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang
paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini.
Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bersel satu,
hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan
hewan berkaki beruas-ruas. Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang
adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung
sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang
belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat. Berdasarkan penutup
tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak / Vertebrata dibedakan menjadi lima
kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak (Amphibia), hewan melata (reptilia),
burung (Aves), dan hewan menyusui (mamalia).
Tubuh vertebrata sangat identik dengan tubuh manusia
yang dapat dilihat dari sistem organ dan fungsinya. Hal itulah yang mempermudah
dalam mempelajari sistem organ yang ada pada manusia, dengan menggunakan tubuh
hewan vertebrata sebagai objek pengamatan berkaitan dengan susunan tubuhnya.
Pengetahuan terhadap sistem organ pada manusia
sangatlah penting, khususnya dibidang kedokteran. Hal itu disebabkan karena
adanya filsafat ilmu pengetahuan yang mengharuskan agar setiap individu harus
memiliki pengetahuan tentang dirinya sebelum memiliki pengetahuan tentang
hal-hal disekitarnya.
Alternatif pembelajaran sistem organ pada
manusia dapat diperoleh dari anatomi hewan vertebrata yang memang
menempatkannya pada struktur paling mirip dengan yang ada pada manusia.
Sehingga membutuhkan ilmu nyata tentang teori tersebut.
Hal tersebut sangat membantu dalam hal pembelajaran
sistem organ pada makhluk hidup, khususnya pada hewan dan manusia. Hal
tersebutlah yang melatarbelakangi sehingga kami mengadakan praktikum tentang anatomi
hewan vertebrata.
B. Tujuan
Praktikum
Praktikum
ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ
serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C.
Manfaat Praktikum
Setelah
melaksanakan praktikum ini, mahasiswa telah mampu mengenali bentuk, warna dan
letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ serta
mahasiswa memiliki pengalaman empiris dalam melaksanakan pengamatan langsung
berkaitan dengan organ-organ dalam pada makhluk hidup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang
atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan
dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan
susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan
saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung.
Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja
sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak /
Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak
(Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves), dan hewan menyusui
(mamalia) (Anonim1, 2012).
Kelompok
amphibia adalah vertebrata yang hadir pertama kali hidup didarat. Pada dasarnya
mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari kaki), meskipun jumlah jari
kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptil, maka amfibi adalah
ektoterm atau perubahan suhu tubuh bergantung pada suhu lingkungan. Pada
kebanyakan amphibia meninggalkan telur-telurnya dalam kolam dan aliran-aliran
air dan tidak seekorpun dapat berjalan ditanah begitu menetas, sedikit spesies
yang hidup jauh di air (Sukiya, 2005).
Amphibia
sebagai vertebrata pertama yang menuju darat sehingga disini stratum corneu
berkembang baik. Epidermis tersusun dari beberapa lapisan, lengkap dengan
stratum corneu. Dermis relatif tipis dan tersusun atas 2 lapisan, yaitu stratum
sponglosum dan stratum compnetus. Bagian terluar stratum sponglosum seringkali
lebih kompak daripada stratum compactum sendi. Pada dermis ini terdapat
pembuluh-pembuluh darah, saraf, kelenjar-kelenjar. Kulit pada amphibia
merupakan alat respirasi yang penting, untuk itu maka dermis dicukupi dengan
sejumlah besar pembuluh darah (Suntoro, 2001).
Menurut Ristasa (2002), contoh amphibia dengan klasifikasinya
adalah:
a. Ordo Apoda (Gymnophlona), famili Cnectilidae dengangenus/spesies terdiri
atas lebthyopbis glutinasus (salamander cacing),
b.
Ordo caudata
(urodela), famili salamandridae dengan genus/spesies terdiri atas salamander placulam (salamander), dan
famili proteidae dengan genus/spesies teridiri atas Neturus marculatus (anjing lumpur),
c.
Ordo Anura
(Sallentia), famili ranidae dengan genus/spesies yang terdiri atas Rana Cancanivora (katak sawah), Rana macrodon (katak batu), Rana limnocbarts, Rana erytbraea (bancet), Rana
ebalconota (katak sawah atau kolam); famili Rhacophoridae dengan
genus/spesies yang terdiri atas Rhacoporus.
R (katak pohon hijau); famili Bufonidae dengan genus/spesies Bufo melanostrictus
(kodok buduk).
Katak merupakan hewan yang dapat
hidup di darat dan di air. Katak muda hidup di air dan bernapas
dengan insang. Katak dewasa hidup di darat dan bernapas menggunakan
paru-paru. Ketika katak dewasa akan bertelur, katak tersebut akan menuju air
untuk mengeluarkan telur-telurnya. Katak mempunyai kulit yang selalu basah
untuk membantu pernapasannya karena kulit yang selalu basah ini banyak mengandung
pembuluh darah sehingga dapat membantu oksigen berdifusi melalui kulitnya. Katak
bergerak dengan keempat kakinya. Selain itu,
katak juga mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan untuk
berenang. Katak berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya terjadi secara eksternal. Pertemuan
antara sel telur dan sperma terjadi di dalam air. Katak
mengalami metamorfosis dari zigot-embrio-kecebong-katak kecil-katak dewasa (Anonim2, 2012).
Sebagaimana tubuh hewan lain, katak juga terdiri atas berbagai organ.
Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi
membentuk sistem organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum
organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan
diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan
hubungannya dengan organ lain (Tim Penyusun, 2012).
Tubuh hewan vertebrata terdiri atas 10 sistem organ, meliputi sistem
integumen (kulit), sistem rangka (skelet), sistem otot, sistem pencernaan,
sistem respirasi, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem reproduksi,
sistem saraf dan sistem hormon (Tim Pengajar, 2012).
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada amfhibi yang
sebagian besar mempunyai problem untuk mengisi jantung yang menerima darah oksi dari paru-paru dan darah deoksi yang
tidak mengandung oksigen dari tubuh. Untuk mencegah banyaknya pencampuran dua
jenis darah terseiut, bahwa amfhibi telah mengembangkan ke arah sistem
sirkulasi transisional. Jantung
mempunyai sekat interatrial, kantong ventricular, dan pembagian konus
anteriosus dalam pembuluh sistemik dan pembuluh pulmonary. Darah dari tubuh masuk ke atrium
kanan dari sinus venosus kemudian masuk ke sisi kanan ventrikel, dan dari sini
dipompa ke paru-paru. Kebanyakan pada amfhibia pasangan arkus aorta pertama,
kedua dan kelima hilang. Arkus aorta ke tiga pada sisi dasar karotd internal,
dan arkus aorta keempat merupakan sistem arkus yang menuju ke posterior berupa
dorsal aorta.Bagian proksimal dari pasangan keenam arkus aorta cabang dari
arteri pulmokutaneus, membawa darah ke paru-paru dan ke kulit dimana aerasi
terjadi. Sistem venosus pada amfhibi
sangat mirip pada ikan paru-paru, kecuali pada vena abdominal masuk
sistem portal hepatic ke sinus venosus (Sukiya, 2005).
Katak air butuh
sedikit kelenjar oral, karena makanan mereka berada di air sehingga tidak
memerlukan banyak kelenjar mukus di mulut. Kelenjar-kelenjar ini banyak
terdapat pada katak (frog) dan kodok (toad) darat, khususnya pada lidahnya,
yang digunakan untuk menangkap mangsa. Amfibi darat juga memiliki kelenjar
intermaksilari pada dinding mulutnya. Ada beberapa amphibia yang lidahnya tidak
dapat bergerak, tetapi sebagian besar bangsa amphibia mempunyai lidah yang dapat dijulurkan keluar (protrusible tongue)
serta pada katak dan kodok lidah digulung kebelakang bila tidak digunakan.
Esofagus pendek dapat dibedakan dari lambung. Usus menunjukan berbagai variasi.
Pada Caecilia menunjukkan ada gulungan kecil dan tidak dibedakan antara usus
kecil dan usus besar, pada katak dan kodok terdapat usus yang relatif panjang,
menggulung yang membuka kloaka (Sukiya, 2005).
Organ
reproduksi katak jantan berbeda dengan katak betina. Pada katak jantan terdapat sepasang
testis (bentuknya oval, warnanya keputih-putihan) terletak disebelah atas ginjal. Organ reproduksi betina terdiri atas
sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh
penggntungnya yang disebut mesovarium. Kelompok ampibi misalnya katak, merupakan jenis hewan
ovivar. Katak jantan dan katak betina tidak
memiliki alat kelamin luar. Pembuahan
katak terjadi di luar tubuh (Anonim1, 2012).
Alat pernapasan pada katak berupa
insamg, kulit, dan paru-paru. Pada
berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar. Setelah
dewasa menggunakan paru-paru berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak
ruang. Paru-paru berhubungan dengan udara luar
melalui 2 bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea, lalu faring dan
lorong-lorong nasal. Lubang
dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang disebut glothis. Pernapasan
pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk memudahkan difusi gas (Anonim2, 2012).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis/
29 November 2012
Waktu
: Pukul 07.30 s.d 09.10 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi lantai III sebelah barat, Jurusan Biologi FMIPA UNM.
B. Alat dan Bahan
1.
Alat
a. Botol pembunuh
b.
Baki bedah
c. Gunting
d.
Pinset
e.
Jarum
f. Skalpel
g. sedotan minuman
2.
Bahan
a. Katak sawah (Rana
cancarivora)
b. Kloroform/ eter (pembius)
c. Kapas
C. Prosedur
Kerja
1.
Pengamatan luar
a.
Mematikan
katak
Mengambil
segumpal, kapas (sebesar ruas empu jari tangan), membasahi dengan
eter/kloroform, lalu memasukkan ke dalam botol pembunuh, segera pula memasukkan
katak ke dalam botol tersebut, menutup dengan rapat. Membiarkan sampai katak
mati.
b. Mengeluarkan katak
yang sudah tidak bergerak dan me|etakkan di atas baki bedah. Membiarkan kapas
dalam botol dan menutup rapat (uapnya berbahaya).
c.
Mengamati
bagian luar katak
1)
Mata
kelopak dan selaput tidur
2)
Lubang
hidung luar
3)
Tympanum
(selaput pendengar)
4)
Celah
mulut
5)
Tungkai
depan
a)
lengan
atas (branchium)
b)
lengan
bawah (Ante branchium)
c)
telapak
(Manus)
d)
jumlahjari (Digiti)
6)
Tungkai
belakang:
a)
Paha
(Femur)
b)
Betis
(Crus)
c)
Telapak
bersatu (Pes)
d)
Jari-jari
berselaput renang
7)
Kloaka
(menentukan letaknya)
8)
Meraba
permukaan kulit dan memperhatikan warnanya
d. Menggambar dari arah
punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut di atas (tugas gambar 1).
2.
Pembedahan
a.
Meletakkan
katak pada punggungnya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya dengan jarum
pada lilin, sehingga tidak mudah goyang.
b. Dengan pinset,
menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha, mengangkat sedikit,
menggunting melintang kulit di bawah pinset, sehingga terbentuk celah pada
kulit perut.
c. Melalui celah kulit
itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan menggunting kulit ke arah kepala
sampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, menggunting ke arah pangkal
kedua paha.
d. Menggunting kulit ke
arah samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut bisa tersingkap. Memeriksa
perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada tempat tertentu kulit melekat
pada otot, sehingga terbentuk semacam kantong (saccus).
e. Memperhatikan pula
bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut
(disebut linea alba).
f. Menjepit pinset otot
perut di samping linea alba, dan menggunting melintang, sehingga terbentuk celah.
Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan memulai
menggunting ke arah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan
sampai pangkal paha.
g. Menyingkap jaringan
otot perut ke samping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak
jeroan.
3.
Pengamatan
Sistem Pencernaan
a. Membuka celah mulut
dengan skalpel dan pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati bentuk
gigi, meraba dengan jari geligi pada rahang atas dan gigi vomer pada
langit-langit.
b. Dengan pinset,
menarik lidahnya keluar, mengamati bentuk dan perlekatannya (catat).
c. Melanjutkan
pengamatan rongga perut yang berisi jeroan.Mengamati bentuk dan warnanya:
1) Hati sebelah kanan,
ada berapa lobus; mencari kantong empedu, bagaimana warnanya.
2) Lambung di sebelah
kiri hati; mengangkat sedikit akan tampak duodenum dan pancreas.
3) Menurut terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan
pertemuannya.
4)
Rektum
yang belok ke kloaka.
4. Pengamatan Sistem
Peredaran Darah
a.
Arah
kepala dari hati, tampak jantung dalam selaput.
b. Menusuk selaput
pembungkus jantung dengan jarum atau ujung skalpel sampai pecah, mengamati
bentuk dan bagian:
1)
Bilik
(ventrikel)
2)
Serambi
(atrium) kanan dan kiri
3) Pembuluh nadi utama (trunkus
arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta
(kiri dan kanan)
c. Menggambar bagian
jantung dan memberi nama tersebut di atas (tugas gambar 3)
5.
Pengamatan Sistem Pernafasan
a. Memperhatikan bagian
sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b. Dengan sedotan limon
yang ujungnya dimasukkan dalam lubang pangkal tenggorokan (buka mulut), meniup
pangkalnya perlahan, maka akan mengembung paru-paru. Mengamati bentuk dan warna
paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c.
Melepaskan
jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorok (trakea).
d.
Membuat
gambar bagan sistem pernafasan katak ini (tugas gambar 4).
6. Pengamatan Sistem
Ekskresi dan Reproduksi (Urogenitalia)
a. Melepaskan
organ-organ pencernaan, mulai pada lambung sampai pada rectum, serta
mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b. Akan tampak sepasang
ginjal bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut. Selanjutnya
mengamati:
1)
Ginjal
dengan kelenjar adrenal (garis keputihan)
2)
Badan
lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3)
Saluran
ginjal (ureter) dan ginjal menuju ke kantong kemih
c.
Pada
katak jantan, ureter ini disebut juga ductus urospermaticus. Testis
terletak di sebelah atas ginjal, bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal
melalui vassa efferensia.
d. Pada katak betina,
ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Angkat sedikit ovarium, akan
tampak oviduct berupa saluran berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang
ujungnya berupa corong (ostium) ada di dekat jantung.
e. Membuat gambar bagian
sistem urogenitalia katak. Memberi nama bagian-bagiannya (tugas gambar 5,
kelamin jantan atau betina).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Gambar 1. Bentuk luar
tubuh katak, pandangan dari arah punggung (dorsal)
|
Keterangan
|
|
1.
Mulut
2.
Hidung luar (Nares Eksterna)
3.
Kelopak mata
a.
Palbebra mayor
b.
Palbebra minor
4.
Selaput tidur
5.
Mata (Orbita)
6.
Membran timpani
7.
Lengan atas (Branchium)
8.
Lengan bawah (Ante
Branchium)
9.
Telapak tangan depan (Manus)
10.
Tungkai (Femur)
11.
Lutut
12.
Telapak kaki (Pes)
13.
Kloaka
|
||
Sumber: khepshux.blogspot.com
|
||
Gambar 2. Diagram Sistem
Pencernaan katak sawah
|
Keterangan
|
|
1.
Lambung
2.
Usus besar
3.
Usus halus
4.
Rektum
5.
Kloaka
6.
Pankreas
|
||
Sumber: anakunhas.com
|
||
Gambar Penampang mulut katak
|
Keterangan
|
Sumber www.anakunhas.com
|
1.
Rahang atas (Maxilla)
2.
Langit-langit (Pallatum)
3.
Rahang bawah (Mandibula)
4.
Lidah bercabang (Lingua bipida)
5.
Hidung dalam (Nares internal)
6. Gigi (Vomer)
|
Gambar 3. Ruang Jantung Katak
|
Keterangan
|
Sumber: www.sentra-edukasi.com
|
1.
Atrium kanan
2.
Atrium kiri
3.
Ventrikel
4.
Aorta
5.
Vena
|
Gambar 4. Bagan Sistem
pernapasan katak
|
Keterangan
|
Sumber:
kumpulan-materi.blogspot.co.
|
1.
Bronkus
2.
Bronkiolus
3.
Trakea
4.
Paru-paru kiri
5.
Paru-paru kanan
|
Gambar 5. Sistem
urogenitalia katak jantan
|
Keterangan
|
Sumber: fembrisma.wordpress.com
|
1.
Badan lemak
2.
Ginjal
3.
Testis
4.
Ureter
5.
Kloaka
6.
Kandung kemih
|
Gambar 6. Sistem
urogenitalia katak betina
|
Keterangan
|
Sumber: fembrisma.wordpress.com
|
1.
Ginjal
2.
Ovarium
3.
Ureter
4.
Badan lemak
5.
Oviduk
6.
Kloaka
7.
Kandung kemih
|
B. Pembahasan
1. Morfologi katak
Tubuh katak
dilapisi oleh kulit tebal yang basah, yang berwarna hijau agak keabu-abuan.
Katak memiliki 4 tungkai, yakni 2 tungkai didepan sebagai kaki depan (tangan)
dan dua tungkai belakang (kaki). Kaki katak terdiri
atas sepasang kaki depan dengan jumlah jari 4 dan sepasang kaki belakang dengan
jumlah jari 5. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan
bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari
(digiti) berjumlah delapan. Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur),
betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti) berjumlah
sepuluh.
Pada bagian kepala, terdapat selaput
pendengar telinga ruang yang berjumlah 2 buah, juga ada 2 hidung luar yang
berhubungan dengan hidung dalam katak yang terletak dirongga mulut (nares
interna). Pada mata katak, terdapat kelopak mata yang menjulang sekitar 1 mm,
yang memiliki selaput tidur yang menyelimuti mata katak.
6. Anatomi
a. Bagian dalam
mulut.
Pada
bagian dalam mulut katak, nampak perlekatan gigi katak yang tumbul berbentuk
segitiga di sepangjang sisi mulut bagian dalam.Dibagian belakang terlihaat
nares interna yang menghubunhkan dengan nares yang ada diluar.Pada lidah katak,
bentuk perlekatannya unik, dengan 2 pita diujungnya.
b.
Sistem pencernaan
Sistem
pencernaan katak dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), kemudian lambung,
usus dan kloaka. Kerongkongan merupakan saluran pendek, ventriculus merupakan
kantung yang di tengahnya melebar dan bisa menjadi sangat besar apabila terisi
makanan, di dalam lambung makanan mengalami proses pencernaan secara kimia
dengan bantuan enzim. Hati yang berada di bawah kerongkongan berfungsi untuk
memproduksi empedu, fibrinogen dan cadangan lemak.Bahan makanan yang keluar
dari usus selanjutnya menjadi feses dan dikeluarkan melalui kloaka.
c. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah yang diamati adalah jantung dan
pembuluh darah disekitarnya. Jantung katak terletak diantara 2 paru-parunya
yang berwarna merah keabu-abuan. Jantung katak terdiri atas 2 bilik yakni bilik
kiri dan bilik kanan, dengan 1 serambi. Dari jantung, darah mengalir ke aorta
yang berhubungan dengan seluruh tubuh dan dikembalikan melalui vena yang
berwarna biru.
d. Sistem pernapasan
Sistem pernapasan katak dimulai dari hidung, dimana
terjadi penghirupan oksigen dan pengeluaran karbondioksoida. Dari hidung, udara
diteruskan ke faring kemudian kerongkongan dan menuju ke paru-paru untuk
mengalami pertukaran gas dari oksigen ke karbondioksida melalui proses difusi
dalam alveolus. Paru-paru pada katak berwarna coklat tua dengan penampakkan
serabut-serabut diepidermisnya.
e. Sistem urogenitalia
1) Katak
Jantan
Dari
hasil pengamatan system eksresi katak terdiri dari ginjal. alat eksresi utama
pada katak adalah sepanjang ginjal yang terletak dikanan dan kiri tulang
belakang berwarna merah kecoklat-coklatan. Katak jantan memiliki 2 buah ginjal yang terletak dibelakang organ
pencernaan yang berwarna hijau tua. Ginjal merupakan alat penyaringan yang di
keluarkan zat-zat sisa yang dapat larut (terutama urine). Pada sIstem eksresi terdapat sepasang gijal
bulat lonjong yang melekat pada bagian belakang rongga mulut. Perpanjangan dari ginjal ini disebut
ureter yang akan meneruskan urine menuju kandung kemik dan akhirnya ke kloaka.
Dibelakang ginjal, baik jantan maupun betina, terdapat badan lemak yang
merupakan tempat penyimpangan lemak, yang berwarna kuning berjuntai. Disekitar ginjal terdapat testis yang berbentuk
sepasang bulat telur, berwarna putih kekuningan. Terletak di atas ginjal dan
berisi cadangan makanan yang digunakan pada musim kawin. Jaringan ini menghasilkan spermatozoid
yang dilindungi oleh selaput nesopehium. Spermatozoa
dikeluarkan melalui vena efferensia melalui bagian lateral dan ren,
vena
efferensia. Berupa saluran
halus dari testis serta melalui nesorchium. Selanjutnya
sperma dikeluarkan melalui ren dan bermuara di ductus urospemachitus, ductus spermachitus, sepasang terletak
pada bagian lateral dan ren bermuara di kloaka. Saluran
ini menyalurkan spermatozoa dan urine ke kloaka, vesicula seminalis, merupakan bagian
caudal dari ductus urospermachitus serta tempat penyimpanan terakhir dari
spermatozoa.
2) Katak
Betina
Dari
hasil pengamatan system eksresi katak terdiri dari ginjal. Alat eksresi utama pada katak adalah
sepanjang ginjal yang terletak dikanan dan kiri tulang belakang berwarna merah kecoklat-coklatan.
Ginjal merupakan
alat penyaringan yang di keluarkan zat-zat sisa yang dapat larut (terutama
urine). Pada sistem
eksresi terdapat sepasang gijal bulat
lonjong yang melekat pada bagian
belakang rongga mulut. Katak betina juga memiliki 2 buah ginjal yang terletak dibelakang organ
pencernaan yang berwarna hijau tua. Perpanjangan dari ginjal ini disebut ureter
yang akan meneruskan urine menuju kandung kemik dan akhirnya ke kloaka.
Dibelakang ginjal juga terdapat badan lemak yang merupakan tempat penyimpangan
lemak, yang berwarna kuning berjuntai. Katak betina memiliki ovarium yang merupakan sepasang
kantong yang terdiri dari sel-sel telur dan bila banyak akan menutupi seluruh
bagian abdomen serta dilindungi oleh selaput tipis nesovarium yang dengan
bantuan gerakan silia serta otot abdomen telur, telur tersebut didorong ke
depan menuju osteum tubae yang terletak di kiri dan kanan dan merupakan pangkal
dari saluran telur, saluran
telur, sepasang berliku-liku dan berwarna putih telur yang masak dan masuk ke
oviduk, dan sebelum bermuara di kloaka akan masuk ke ovisoe (uterus), uterus merupakan tempat penyimpanan
sementara sel telur sebelum keluar dari tubuh karena fertilisasi.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem organ merupakan gabungan dari
beberapa organ dalam suatu sistem yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda
namun memiliki tujuan yang sama
yang terletak dalam tubuh. Warna masing-masing organ berbeda-beda,
yakni paru-paru berwarna kuning kemerah-merahan, jantung berwarna merah tua,
hati berwarna coklat, lambung memiliki warna yang sama dengan usus besar dan
kecil yakni berwarna kuning keemasan, ginjal berwarna agak kehitaman, dan
ovarium pada katak betina berwarna abu-abu bercorak putih. Masing-masing organ
tersebut tergabung pada beberapa sistem organ yang memiliki tujuan yang sama,
yakni terdiri dari sistem organ pernapasa, sistem organ peredaran darah, sistem
organ pencernaan, dan sistem organ ekskresi dan reproduksi (urogenitalia).
B. Saran
1. Untuk
praktikan
hati-hati selama melakukan kegiatan pembedahan, karena
kesalahan dapat menyebabkan kerusakan pada salah satu organ yang akan
mengganggu pengamatan.
2.
Untuk asisten agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam
setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh praktikan selama praktikum berlangsung.
3.
Untuk Laboratorium
sebaiknya
alat-alat yang disediakandiperhatikan, sehingga praktikan tidak menggunakan
alat yang kurang baik, khususnya keutuhan alat seksi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2012. Hewan Vertebrata/http://masteropik.blogspot.com/
diakses pada tanggal 01 Desember 2012. Makassar.
Anonim2.
2012. Hewan vertebrata dan mamalia/http://tutorial kuliah
online.blogspot.com/ diakses pada tanggal 01 Desember2012. Makassar.
Pengajar, Tim. 2003. Biologi Umum. Makassar: Universitas
Negeri Makassar
Penyusun, Tim. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar:Universitas Negeri
Makassar
Ristasa, Rusna dkk. 2002. Praktikum IPA 1. Jakarta: Universitas Terbuka
Setjo, Susetyoadi dkk. 2004. (Common Textbook) Anatomi Tumbuhan.
Malang: Jurusan Biologi FMIPA UN Malang
Sukiya. 2005. Biologi
Vertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang
Suntoro, Susilo Handari dkk. 2001. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta: Universitas Terbuka
LAMPIRAN I
Pertanyaan:
1.
Mengapa katak digolongkan kedalam
kelas amphibi?
2.
Mengapa warna katak mudah
berubah-ubah? Faktor apakah yang biasa mempengaruhi perubahan itu?
3.
Dimanakah melekat pangkal lidah
katak? Apakah manfaat bagi katak dengan melekatkan lidah seperti itu?
4.
Hati dan pangkreas, bukan sistem
pernapasan, tetapi termasuk dalam sistem pencernaan. Mengapa demikian?
5.
Apa sebabnya katak tidak dapat
melakukan pernapasan perut? Bagaimanakah cara katak menarik dan mengeluarkan
napas?
6.
Jelaskan mengapa dikatakan darah
bersih dan darah kotor dalam jantung katak bercampur ketika meninggalkan
jantung?
7.
Pada katak terjadi fertilisasai
internal dan eksternal? Jelaskan mengapa demikian?
Jawaban:
1.
Katak
digolongkan kedalam kelas amphibi karena katak dapat hidup di dua tempat, yaitu
katak muda hidup di dalam air dan katak dewasa hidup di darat.
2.
Warna
kulit katak berubah-ubah karena katak mempunyai kromatophor (sel pigmen) yang
terdiri atas :
a) Xantopras mengandung pigmen kuning.
b)
Melanfora
mengandung pigmen melanin menyebabkan warna coklat dan hitam.
c)
Guanfora
mengandung kristal guanin yang menyebabkan warna biru.
Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan ini adalah faktor intern, ekstern.
3. Pangkal lidah katak melekat pada ujung crinial
dari rahang bawah, manfaatnya adalah agar lidah katak cepat dijulurkan keluar
untuk menangkap mangsanya.
4. Karena hati dan pankreas
menghasilkan enzim yang bermanfaat dalam proses pencernaan makanan. Hati yang
terdiri atas lobus dan zat empedu yang dihasilkan ditampung sementara dalam
fesikala fellael yang kemudian dituangkan dalam intestinum melalui ductus
cholydosus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran dari pankreas dan
bahan makanan yang merupakan sistem dalam infostinus major menjadi feses
selanjutnya dikeluarkan melalui anus.
5.
Katak tidak dapat melakukan
pernafasan perut karena katak tidak terdapat tulang rusuk dan sekat rongga dan
mekanisme pernafasannya hanya diatur oleh otot-otot rahang bawah dan otot
perut.Cara katak menarik dan mengeluarkan nafas adalah
dengan Inspirasi, apabila
rongga mulut mengecil maka udara masuk ke celah-celah terbuka menuju ke paru-paru
dan terjadi pertukaran gas sehingga oksigen di ikat oleh darah yang ada didalam
kapiler dinding paru-paru. Dan Eksresi, apabila
rongga mulut mengecil, maka udara didalam paru-paru yang banyak mengandung
karbondioksida keluar melalui koana.
6. Karena jantung katak memiliki
satu bilik (ventrikel) sehingga darah yang
ada dalam bilik jantung tidak dapat membedakan darah bersih dan darah
kotor.
7.
Pada katak terjadi
vertilisasi eksternal karena pada katak pembuahan terjadi di luar tubuh.
LAMPIRAN II
Anonim1
Hewan
Vertebrata-http://masteropik.blogspot.com
Anonim 2
Hewan vertebrata dan mamalia/http://tutorial kuliah
online.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
kak, kalo masuk pend.biologi bakal sering nge bedah2 binatang?
ReplyDeleteBio anatomi
ReplyDelete