Tuesday, 23 September 2014
"Nda kekampus bang?"
"Nda kayaknya, malas ka juga.." (sambil berbaring melototi tv)
Itulah kutipan percakapan saya dengan seorang teman kos.
Pasti yang terbayang dipikiran anda pertama kali saat membaca dialog diatas adalah tv yang menjadi tokoh kemalasan teman saya.
Di kalangan mahasiswa, perangkat perkuliahan yang begitu padatnya tiap hari cukup memeras energi. Betapa tidak, sistem pembelajaran di perkuliahan jauh berbeda dengan yang dipakai di dunia sekolah entah itu sekolah dasar, sekolah menengah sampai pada madrasah aliyah.
Sistem kredit semester (SKS) lah yang menjadi pemeran utama sandiwara ini.
SKS mengharuskan mahasiswa untuk tidak sekedar belajar diruang kelas saja, namun dimanapun ia berada sesuai kemampuannya.
Syukurnya, waktu kuliah aktif hanya berjalan lima hari saja, sehingga ada waktu senggang 2 hari yang dapat digunakan sebagai waktu istrahat.
Di sela-sela perkuliahan terkadang dimanfaatkan mahasiswa untuk mengisinya dengan beberapa kegiatan kecil, seperti ke perpustakaan, internetan, gaming, sampai pada bermain dengan televisi.
Di daerah kos-kosan saya, hampir tidak ditemukan perpaduan antara kamar kos dan televisi. Hal ini terjadi karena adanya televisi yang harganya murah dan jaringan tv kabel yang terjangkau, pokoknya pas lah dengan kantung mahasiswa.
Syukurnya juga, saya jadi tidak ketinggalan pertandingan salah satu tim favorit saya di liga inggris:) hh..
Televisi dapat menjadi teman mahasiswa saat penat sedang melanda. Penat dari tugas, penat dari padatnya waktu kuliah disiang hari, penatnya dosen killer, sampai pada penat terlambatnya uang kiriman.
Televisi oleh sebagian mahasiswa malah diselewengkan sebagai pengisi jam antar mata kuliah. Seperti yang terjadi pada teman saya tadi. Rentang 3 jam tiap mata kuliah dapat dimanfaatkan oleh mereka yang hobinya nonton. Dampak buruknya adalah jika terlalu asik dengan acara yang disuguhkan oleh si tv, maka rasa malas untuk melangkahkan kaki ke ruang kuliah menjadi timbul, seperti pada dialog diawal postingan ini.
Menonton televisi juga dapat membuat tugas tertunda. Hal ini saya alami sendiri. Saking asiknya menonton pertandingan bola yang sambung menyambung, sampai tak terasa ternyata hampir subuh, karena ngantuk saya akhirnya tertidur sampai lupa pada tugas kuliah yang harus disetor paginya, malah lebih gawatnya membuat saya terlambat masuk kuliah.
Namun ditangan mahasiswa lain, televisi memiliki manfaat yang luar biasa. Televisi dapat menjadi sumber referensi mahasiswa dalam memproses wawasannya, dngan menonton acara bermanfaat seperti travelling, kesehatan dan sebagainya.
Bilik kos yang sempit dan jauh dari dunia keramaian dapat diatas dengan adanya televisi. Kita akan merasa ada dimana-mana karena melimpahnya informasi yang disajikan oleh si TV.
Salah satu manfaatnya adalah jika ada kenaikan harga BBM misalnya, mahasiswa tidak terlambat untuk turun aksi karena menonton televisi.
Itulah opini saya mengenai televisi di dunia mahasiswa. Bagaimana opini anda? silahkan membubuhkannya pada laman komentar dibawah ini.
"Nda kayaknya, malas ka juga.." (sambil berbaring melototi tv)
Itulah kutipan percakapan saya dengan seorang teman kos.
Pasti yang terbayang dipikiran anda pertama kali saat membaca dialog diatas adalah tv yang menjadi tokoh kemalasan teman saya.
Di kalangan mahasiswa, perangkat perkuliahan yang begitu padatnya tiap hari cukup memeras energi. Betapa tidak, sistem pembelajaran di perkuliahan jauh berbeda dengan yang dipakai di dunia sekolah entah itu sekolah dasar, sekolah menengah sampai pada madrasah aliyah.
Sistem kredit semester (SKS) lah yang menjadi pemeran utama sandiwara ini.
SKS mengharuskan mahasiswa untuk tidak sekedar belajar diruang kelas saja, namun dimanapun ia berada sesuai kemampuannya.
Syukurnya, waktu kuliah aktif hanya berjalan lima hari saja, sehingga ada waktu senggang 2 hari yang dapat digunakan sebagai waktu istrahat.
Di sela-sela perkuliahan terkadang dimanfaatkan mahasiswa untuk mengisinya dengan beberapa kegiatan kecil, seperti ke perpustakaan, internetan, gaming, sampai pada bermain dengan televisi.
Di daerah kos-kosan saya, hampir tidak ditemukan perpaduan antara kamar kos dan televisi. Hal ini terjadi karena adanya televisi yang harganya murah dan jaringan tv kabel yang terjangkau, pokoknya pas lah dengan kantung mahasiswa.
Syukurnya juga, saya jadi tidak ketinggalan pertandingan salah satu tim favorit saya di liga inggris:) hh..
Televisi dapat menjadi teman mahasiswa saat penat sedang melanda. Penat dari tugas, penat dari padatnya waktu kuliah disiang hari, penatnya dosen killer, sampai pada penat terlambatnya uang kiriman.
Televisi oleh sebagian mahasiswa malah diselewengkan sebagai pengisi jam antar mata kuliah. Seperti yang terjadi pada teman saya tadi. Rentang 3 jam tiap mata kuliah dapat dimanfaatkan oleh mereka yang hobinya nonton. Dampak buruknya adalah jika terlalu asik dengan acara yang disuguhkan oleh si tv, maka rasa malas untuk melangkahkan kaki ke ruang kuliah menjadi timbul, seperti pada dialog diawal postingan ini.
Menonton televisi juga dapat membuat tugas tertunda. Hal ini saya alami sendiri. Saking asiknya menonton pertandingan bola yang sambung menyambung, sampai tak terasa ternyata hampir subuh, karena ngantuk saya akhirnya tertidur sampai lupa pada tugas kuliah yang harus disetor paginya, malah lebih gawatnya membuat saya terlambat masuk kuliah.
Namun ditangan mahasiswa lain, televisi memiliki manfaat yang luar biasa. Televisi dapat menjadi sumber referensi mahasiswa dalam memproses wawasannya, dngan menonton acara bermanfaat seperti travelling, kesehatan dan sebagainya.
Bilik kos yang sempit dan jauh dari dunia keramaian dapat diatas dengan adanya televisi. Kita akan merasa ada dimana-mana karena melimpahnya informasi yang disajikan oleh si TV.
Salah satu manfaatnya adalah jika ada kenaikan harga BBM misalnya, mahasiswa tidak terlambat untuk turun aksi karena menonton televisi.
Itulah opini saya mengenai televisi di dunia mahasiswa. Bagaimana opini anda? silahkan membubuhkannya pada laman komentar dibawah ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment