Tuesday, 28 October 2014
On 18:32 by Unknown in Top Secret 1 comment
http://indocropcircles.wordpress.com - Dalam beberapa tahun terakhir ini, para pemimpin dan para menlu negara-negara arab sibuk mencium tangan Tzipi Livni,
mantan Menteri Luar Negeri Israel yang kini menjadi Wakil Perdana
Menteri Israel yang tidak lain adalah penjahat perang I dan II di Gaza,
dan mengusap-mengusap tangannya untuk mencari berkah.
Elite pemerintahan di Tel Aviv dan
Washington DC, Amerika Serikat pasti mengenal nama Tzipi Livni. Ya,
mantan menteri luar negeri Israel ini membuat heboh publik Israel,
karena mengaku berulangkali berhubungan seks dengan tokoh Arab demi
mengeruk informasi rahasia.
Pengakuan Livni yang dilansir kali pertama oleh majalah Times
Inggris ini sontak membuat pejabat di Tel Aviv, meradang. Bagaimana
tidak. Livni dulu adalah seorang agen dinas rahasia terkenal, Mossad,
yang kerap berkeliling di sejumlah negara Arab, untuk menggali informasi
dan rahasia penting.
Sebagai wanita, Livni tahu betul kelemahan lelaki, yakni kebutuhan seks. Saat muda, Livni kerap memperoleh informasi sangat penting sambil merelakan tubuhnya dinikmati para pejabat-pejabat Arab.
“Ketika masih aktif di dinas intelijen
dan mata-mata Israel (Mossad), demi memperoleh informasi dari sejumlah
tokoh Arab, saya bersedia berhubungan badan dengan mereka,” ali Livni
dilansir Al Alam.
“Perbuatan itu saya lakukan untuk merusak
citra sebagian tokoh Arab tersebut, sekaligus mengorek informasi
penting dan politis dari mereka,” tegasnya.
Ia mengaku tidak menolak untuk
berhubungan badan dengan orang lain karena itu dilakukan untuk
memperoleh informasi yang menguntungkan Israel.
Livni sangat bangga bisa melakukan itu.
Bagi Livni, ia melakukan upaya mencoreng nama baik dan menciptakan kasus
amoral bagi sejumlah tokoh penting. “Jika untuk kepentingan Israel,
saya siap melakukannya lagi,” pungkasnya.
Sementara itu pada era ini, banyak pula
para pemimpin negara-negara Arab yang sibuk dengan hartanya, bahkan
bingung untuk menyalurkan dan bagaimana cara menghabiskan hartanya yang
sangat banyak – ditengah kenyataan dunia oleh perang, kemiskinan dan
kelaparan yang nyata ada disekelilingnya.
Mereka layaknya bersekutu dengan Tzipi
Livni si wakil Perdana Menteri Israel, cari muka dan menampilkan diri
agar terlihat konservatif, cinta perdamaian dan normalisasi.
Bahkan ada pula negara Arab yang
mengirimkan ucapan selamat untuknya dan militernya, karena sukses
memenangkan pembunuhan massal di Gaza.
Tapi tidak demikian halnya dengan Presiden Argentina, Cristina Fernández de Kirchner.
Wanita non-muslim dari negara yang di
dominasi oleh yang dibilang “kafir” ini, justru tak TERJEBAK oleh
cuci-otak atau brainwashed yang akhir-akhir ini dijejalkan kepada
muslimin dan muslimat seantero jagat, dan membuat mereka BUTA dan
TERKOTAK-KOTAK untuk saling membantu kaum Iluminati bahkan kaum muslim
sendiri, untuk saling berperang.
Tolol memang, selama mereka menganggap
yang paling benar maka umpan pun justru disambut walau itu racun, dan
setan pasti tertawa tarbahak-bahak mengetawai kaum terkotak-kotak dan
ektrimis dari Arab hingga ke Indonesia.
Maka, andai saja ada pemimpin Dunia Arab
dan Dunia Islam yang sangat berani berpidato di depan PBB seperti
Cristina Fernández de Kirchner, tentu mantap sekali.
Presiden Wanita Argentina Yang Berdiri Tegap di Mimbar PBB
Wanita tangguh ini bernama Cristina
Elisabet Fernández de Kirchner (kɾistina elisaβet Fernandez de kirʃner)
lahir di La Plata, Provinsi Buenos Aires, Argentina, 19 Februari 1953
ini, tetap berdiri tegap di forum PBB membongkar kontradiksi politik
Amerika dan berbagai kebohongannya
Ia membuka topeng dan menelanjangi wajah
jahat dan kesumatnya oleh taring-taring mereka yang tajam dan haus
darah, darah bangsa Arab dan bangsa Muslim secara khusus.
Cristina Fernandez atau Cristina
Kirchner, adalah Presiden Argentina ke-55 dan berasal dari La Plata,
Buenos Aires, lulusan dari Universitas Nasional La Plata.
Sebelumnya, Christina adalah ibu negara
Argentina dari tahun 2003-2007 kala suaminya, Nestor Kirchner menjabat
sebagai presiden. Dia adalah Presiden perempuan pertama terpilih
Argentina, dan Presiden wanita kedua yang pernah melayani (setelah
Isabel Martínez de Perón, 1974-1976).
Cristina Fernández mengecam politik
Amerika yang penuh dengan kebencian namun ditutupi dengan topeng perang
melawan teroris. Hal itu disampaikan Cristina dengan lantang dan tegas
dalam pidatonya di depan mimbar PBB:
“Anda pernah mengeluarkan keputusan untuk memerangi Al-Qaeda setelah 9/11, anda jajah banyak negara dan anda membunuh ratusan ribu penduduknya atas nama perang melawan teroris di Irak dan Afganistan yang sampai saat ini masih saja menjadi negara yang paling bermasalah dengan teroris”, ucap Cristina Fernández dengan tegas.
Cristina melanjutkan,
“Setahun lalu kita pernah bersidang dimana anda semua melabel rezim Asad sebagai teroris dan anda semua mendukung oposisi yang dulu kami anggap sebagai pembangkang, namun sekarang kita bersidang lagi untuk membungkam para pembangkang itu yang ternyata memang teroris dan mayoritas sudah masuk list organisasi-organisasi teroris ekstrimis yang sekarang sudah berubah menjadi super ekstrim”, ucapnya lantang.
Cristina menambahkan,
“Dulu, Hizbullah juga pernah anda masukkan dalam list teroris, terakhir diketahui bahwa Hizbullah adalah partai besar dan dikenal di Lebanon”.
“Anda-anda pernah pula menuduh Iran dibalik ledakan Kedutaan Israel di Buenos Aires tahun 1994, dan hasil investigasi sampai saat ini tidak dapat membuktikan bahwa Iran terlibat pada peledakan itu”, lanjutnya dengan mantap.
Pidato Presiden Argentina di Mimbar PBB Langsung Disabotase dan Diputus!
Lebih jauh lagi, Cristina berkomentar
mendukung korban teror Israel di Jalur Gaza, sebuah komentar yang tidak
akan pernah keluar dari bibir penguasa brainwashed dunia Arab:
“Anda semua memejamkan mata di depan musibah maha dahsyat yang dilakukan Israel dan memakan ribuan korban warga Palestina, bukannya anda-anda fokus pada ribuan korban itu, tapi malah anda fokus pada roket-roket yang jatuh ke Israel yang tidak merugikan apa-apa bagi Israel”, ucapnya dengan lantang.
“Hari ini kita bersidang kembali untuk mengeluarkan keputusan internasional untuk mengkriminalkan ISIS dan memberangusnya. Negara-negara tempat beradanya ISIS (Suriah&Irak) adalah dua rezim yang didukung oleh negara-negara yang menjadi teman-teman anda. Negara-negara (Arab) itu adalah aliansi tetap negara-negara besar anggota Dewan Keamanan PBB”, tambahnya dengan suara meninggi.
Mendapatkan pidato pedas ini, terjemahan
dan pidatonya diputus, dihentikan, distop, agar pesan-pesanya tidak
dapat sampai seluruh penjuru dunia, dan stasiun-stasiun televisi yang
melakukan siaran langsung juga memutuskan siarannya.
Mereka beralasan bahwa terputusnya siaran
yang seumur-umur tidak pernah terjadi dalam sejarah Dewan Keamanan PBB
ini, adalah karena kesalahan teknis. Seperti biasanya, sebuah kebohongan
besar.
Amerika tidak senang dengan pidatonya Christina, maka Amerika pun menggunakan metode “teror teknis” untuk menghalangi tersampaikannya kebenaran-kebenaran yang ingin didengarkan khalayak ramai terutama kepada golongan-golongan Arab “tambeng” yang tak pernah sadar bahwa golongannya sudah disusupi faham setan ekstrimis ala teroris berkedok agama dengan pakaian Arabnya dan terlihat seperti orang benar, namun kelakuan tak Islami.
Penguasa Arab yang sempat berbicara di
sidang PBB senantiasa hanya dan hanya dan hanya menyampaikan pidato
suram, membosankan, penuh dengan kemunafikan dan senantiasa menjilat
Amerika, sangat antusias dalam menampilkan bahaya ISIS dan ekstrimis
Muslim, tapi tidak ada yang berani menampilkan kebejatan teroris Israel,
kecuali sedikit saja, itupun dengan malu-malu, oleh pemimpin yang
malu-maluin negaranya.
Amerika tidak mampu mem-bully Presiden
Argentina, karena sang presiden membela para korban nyawa, warga
terluka, dan para anak-anak yatim di Gaza, karena Christina adalah
presiden yang berkuasa atas kehendak rakyat, memerintah sebuah negara
yang senantiasa menjaga kedaulatan rakyat dan martabat rakyat, dan
selain itu semua, keberpihakannya senantiasa kepada nilai-nilai
keadilan, HAM, dan martabat manusia di seluruh jagat raya, tidak perlu
takut dengan Amerika, karena takut tidak punya tempat pada peradaban dan
budaya mereka.
Christina benar. Aliansi yang dikomandoi
Amerika menggalang lebih dari 40 negara untuk memborbardir “teroris
Muslim” yang justru mereka ciptakan sendiri, bukan untuk memborbardir
teroris Israel.
Bahkan beberapa pilot Arab dengan
bangganya melakukan serangan udara tersebut untuk membungi-hanguskan
tumpah darah mereka sendiri, dan pada saat yang sama para penguasanya
duduk satu meja, makan malam bersama Tzipi Livni sembari membicarakan
prosesi pengganyangan Gaza berikutnya.
Pemimpin-Pemimpin Dunia Islam Yang Haus Duniawi
Sebagai rakyat yang mengerti GEO-POLITIK
kelas WAHID DUNIA, maka kita kadang tidak kuat menahan emosi, karena
kita merasa begitu diinjak dan dihinakan ketika melihat tindak-tanduk
memalukan dari para pemimpin kita, ketika kekayaan bumi dijarah di depan
mata kita, ketika ribuan nyawa rakyat kita direnggut oleh
pesawat-pesawat tempur yang dikemudikan oleh Arab sendiri.
Sementara para pemimpin dan raja-rajanya,
sibuk dengan pembuatan gedung tinggi, sibuk dengan pembuatan
pulau-pulau idaman, sibuk oleh kebingungan mereka untuk menghabiskan
hartanya yang menggunung, sibuk oleh duniawi, ditangah jutaan manusia
masih kelaparan dan saling berperang.
Beberapa “sel-sel” golongan ekstrimis
Islam pada beberapa dekade ini juga telah diciptakan dan dimodali oleh
kaum satan Illuminati dunia. Terserah, mereka itu menganut faham yang
benar atau salah, terserah mereka itu menganut aliran benar atau salah,
terserah mereka itu menganut sahabat Rasul yang mana, terserah mereka
itu menganut tauhid atau menyimpang dari tauhid dan ajaran Islam, mereka
kaum satan TAK PERNAH PEDULI.
Yang terpenting tujuan dan GOAL mereka
adalah: menciptakan sebanyak-banyaknya golongan-golongan dengan
mengkotak-kotakan suatu faham, yang mana cepat atau lambat akan
menganggap dirinya masing-masing yang paling benar, otomatis akan
tercipta sel-sel yang sangat mumpuni untuk suatu saat nanti akan menjadi
teroris dengan aksi terornya, untuk memecah-belah kaum mereka sendiri
atau kaum lainnya. Maka “sang terpidana” dari sel-sel ciptaannya, akan
diberangus!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
The brave woman's UN speech exposed a stark hypocrisy. Create Best Software Her courageous act to speak truth to power is a reminder of the importance of dissent and accountability.
ReplyDelete