Catatan Perjalanan Hidup Seorang Pemuda Muslim

Monday, 25 April 2016

On 09:20 by Unknown in    No comments

Hai gan, disini saya ingin berbagi artikel dari website yang telah membuat saya terpesona karenanya, dan bukan karena saya plagiat atau copas, namun artikel ini memang diizinkan di share demi perkembangan pengetahuan agan-agan sekalian, check this out..

sumber: https://indocropcircles.wordpress.com

1. Dusun “Karang Kenek” Yang Hanya Boleh Ditempati 26 Kepala Keluarga

Di Situbonodo, tepatnya di Desa Olean, ada satu kampung yang bernama Dusun Karang Kenek yang di dalamnya hanya berisikan 26 Kepala Keluarga (KK) saja dan tidak pernah bertambah banyak atau sedikit selama berpuluh-puluh tahun.
Menurut Ketua RT di dusun ini yang bernama Syaiful Arif, sejak dia menikah di tahun 1980, jumlah KK di Dusun Karang Kenek tidak mengalami perubahan. Bahkan jika jumlahnya melebihi angka 26, maka warga baru akan merasa tidak kerasan dan segera meninggalkan daerah tersebut atau bahkan sampai ada yang meninggal dunia.
Dikarenakan hanya berisikan 26 KK saja, maka dari kejauhan perkampungan ini seperti sebuah daerah mati yang sangat sepi atau tidak berpenghuni. Selain itu, lokasinya juga terpencil dan dikelilingi oleh banyak pohon besar.
Sayangnya, hingga kini belum diketahui alasan ilmiah kenapa dusun satu ini seperti menolak dan membatasi untuk ditempati banyak Kepala Keluarga. (baca: Misteri Desa Dengan 26 KK Selama Puluhan Tahun, Jika Lebih Ia Pindah Atau Mati).
Dusun Karang Kenek, Desa Olean, Kecamatan Situbondo 2 line up

2. “Orang Boentoet” Suku Berekor di Kalimantan

Sebuah suku yang orang-orangnya memiliki ekor atau menurut legendanya disebut dengan nama Orang-boentoet yang berada di daerah Pasir, Kalimantan.
Cerita dan legenda keberadaan Orang-boentoet itu bermula dari percakapan yang dilakukan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman dari Kutai dan kerabatnya bersama dengan Carl Alfred Bock, seorang penjelajah asal Kopenhagen, Denmark yang kemudian pindah ke Norwegia, di atas sebuah perahu yang melintasi perairan di Tenggarong pada hari Minggu, 20 Juli 1879, yang kemudian dibenarkan oleh seorang abdi kerajaan bernama Tjiropon.
Walaupun tidak banyak orang yang percaya, namun orang-orang asli daerah Pasir menyebutkan bahwa Orang-boentoet adalah sebutan khusus untuk para pengawal Sultan Pasir. Sayangnya, tidak ada bukti spesifik hanya sebatas lisan belaka bahwa memang di daerah Pasir pernah ada suku yang memiliki ekor bernama Orang-boentoe. (baca: Misteri Ras Manusia Berekor dan Suku Kanibal di Borneo).
orang boentoet buntut tail manline up

3. Lukisan Mirip Makhluk “Alien” di Goa Kontilola Papua

Berpindah ke daerah ujung timur Indonesia, tepatnya di Lembah Baliem, Wamena, Papua, ada sebuah gua yang memiliki sejuta pesona jika Anda mengunjunginya, yaitu Gua Kontilola.
Di dalam gua ini selain terdapat ‘kerajaan’ kelelawar, juga terdapat sebuah ceruk yang membentuk seperti aula raksasa yang ditumbuhi tanaman sangat lebat layaknya hutan tetapi di dalam gua.
Selain itu, terdapat pula sungai bawah tanah yang tidak dapat dikunjungi dengan hanya menggunakan kekuatan manusia saja, karena dibutuhkan peralatan memadai untuk mencapainya.
Terdapat juga lukisan yang mirip seorang manusia berdiri dan diperkirakan berusia ribuan tahun di dinding-dinding gua. Akan tetapi yang membuat lukisan tersebut menarik dan juga misterius adalah posisinya terletak di di bagian-bagian tinggi di dalam gua.
Secara rasional, di zaman purba, tentunya tidak mungkin ada manusia yang dapat memanjat dinding gua dan kemudian melukis di sana tanpa menggunakan peralatan yang memadai. Menurut pemandu Gua Kontilola, lukisan-lukisan tersebut bukanlah dibuat oleh manusia karena masyarakat sekitar mempercayainya bahwa hal itu dilakukan oleh orang-orang dari luar bumi yang datang ke tempat tersebut.
Sayangnya, penjelasan paling ilmiah sampai saat ini adalah lukisan tersebut dibuat oleh orang purba yang mendiami Lembah Baliem, namun tidak menjelaskan bagaimana orang-orang tersebut berhasil memanjat dinding gua yang tinggi tanpa peralatan dan juga kecerdasan seperti orang modern seperti sekarang. (baca: Heboh, Lukisan Prasejarah Berbentuk Mirip Alien Di Papua Barat).
lukisan prasejarah papua-berbentuk-alien bannerline up

4. “Batu Bleneng” di Tepi Jalan Tol Cipali

Jika Anda melintasi Tol Cipali yang terletak di Desa Wlahar, Cirebon, pastinya akan menjumpai sebuah batu berukuran besar dengan tinggi lebih dari 2 meter di pinggir jalan. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Batu Bleneng. Berbagai cerita sampai dengan kisah mistis membuat Batu Bleneng ini menjagi obyek yang penuh misteri.
Dari pengakuan banyak pekerja yang mengerjakan proyek pembuatan Tol Cipali, batu tersebut tidak dapat dipindahkan atau bahkan dihancurkan. Bahkan, dikarenakan banyaknya kecelakaan yang terjadi di antara KM 90 sampai KM 182 atau lokasi di mana Batu Bleneng berada, tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa batu tersebut merupakan titik di mana terdapat kerajaan jin dan makhluk halus dengan jumlah mencapai ribuan.
Selain dipercaya sebagai kerajaan jin, banyak yang mengatakan bahwa Batu Bleneng adalah sebuah batu yang sengaja ditinggalkan oleh seseorang sakti di zaman dahulu untuk menutup mata air lahar yang terus keluar dan berpotensi untuk menghancurkan desa. Dikarenakan hal itulah, desa di tempat batu tersebut berada dinamakan Desa Walahar. Batu tersebut kabarnya berasal dari puncak Gunung Ceremai.
Dikarenakan hal inilah, Tol Cipali yang harusnya dapat lurus khususnya di KM 90 sampai KM 182, akhirnya berbelok karena terdapatnya Batu Bleneng yang tidak dapat dipindah atau dihancurkan ini. (baca: Misteri Batu Bleneng Di Pinggir Jalan Tol Cipali Yang Tak Bisa Dipindahkan).
Batu Blenangline up

5. Suku Lingon “Bermata Biru” di Pedalaman Halmahera

Jauh sebelum Indonesia merdeka, ada satu suku di Kepulauan Halmahera Selatan yang bernama Suku Lingon. Suku terasing satu ini memiliki keunikan dan keanehan jika dibandingkan dengan mayoritas masyarakat Indonesia atau bercirikan orang dari ras weddoid, melanesia, polinesia atau juga mongoloid, yaitu berkulit putih, bertubuh tinggi besar, berambut pirang dan bermata biru layaknya orang-orang dari ras kaukasoid seperti orang Eropa pada umumnya.
Walaupun secara pasti asal muasal keberadaan Suku Lingon ini belum diketahui sampai sekarang, namun ada dugaan bahwa para penduduk di suku ini adalah berasal dari daratan Eropa yang akan menuju daerah lain. Sayangnya, di tengah perjalanan, kapal yang mereka gunakan karam dan mereka tidak dapat kembali ke daerah asal yang kemudian menetap di Halmahera.
Dikarenakan tidak lagi memiliki akses ke dunia luar, orang-orang Suku Lingon menjadi sangat primitif dan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Bahkan orang-orang suku ini juga termasuk suku buas dan kanibal. Dianggap berbahaya, menakutkan dan memiliki ilmu sihir, maka banyak penduduk daerah pesisir yang terus memburu dan membunuh orang-orang dari Suku Lingon.
Sayangnya, hingga kini keberadaan Suku Lingon ini masih menjadi misteri dan belum pernah ditemukan lagi sampai sekarang. Ada yang mengatakan bahwa suku ini sudah punah, ada pula yang menyebutkan masih ada tapi tersembunyi di pedalaman hutan belantara Halmahera. (baca: Misteri Suku Lingon: Bermata Biru di Belantara Hutan Indonesia).
suku lingon tribe header
line up

6. Sisa Peradaban Kuno Di Dasar Laut

Para ahli geologi, tim Staf Khusus Presiden dan tim ahli gempat-tsunami berhasil menemukan sisa-sisa peradaban kuno berupa seni bangunan yang diperkirakan sebuah daerah atau kora yang terkubur di dasar laut di kawasan Priangan sampai daerah Banten bagian selatan.
Tim peneliti meyakini bahwa bangunan di daerah tersebut tenggelam dan terkubur di dasar laut setelah dihempas gelombang mega tsunami yang terjadi di zaman dahulu. Seiring dengan ditemukannya kota kuno di dasar laut Indonesia ini maka spekulasi banyak pakar tentang keberadaan peradaban dan kota legenda, Atlantis, kembali muncul.
Di zaman dahulu, Plato pernah mengatakan bahwa jauh sebelum dirinya lahir ada sebuah peradaban yang sangat maju dan terkenal dengan keindahannya hancur karena bencana alam dan tenggelam ke dasar laut. Walaupun tidak menyebutkan secara pasti, akan tetapi banyak pakar yang mengartikan bahwa daerah yang dimaksud Plato adalah Indonesia.
Tidak hanya Plato saja, seorang pakar geologi dari Amerika Latin, Arysio Santos dan Stephen Oppenheimer, pakar genetika dari Inggris juga mengemukakan bahwa Altantis dan peradaban manusia berada di sebuah tempat yang dinamakan Sunda Land atau Paparan Sunda.
Sayangnya, temuan akan kota kuno tersebut masih bersifat rahasia dan tidak dipublikasikan agar artefak dan segala hal yang berada di sekitarnya tidak dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. (baca: Masih Bersifat Rahasia: Tim Istana Temukan Peradaban Kuno di Laut)
line up

7. ‘Benteng Raksasa” Di Dasar Laut Papua

Papua adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Banyak sekali keindahan sampai dengan kemisteriusan yang dapat ditemukan di daerah paling ujung timur Indonesia ini, salah satunya adalah sebuah tembok raksasa yang mirip sebuah benteng di dasar laut Papua.
Tepatnya di lepas pantau bagian utara Papua, tembok yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 110 km dengan tinggi sekitar 1.860 meter dan lebar 2.700 meter serta mempunyai bentuk yang lurus sempurna ini dapat diketahui dengan menggunakan Google Map dengan koordinat 1°59’46.9”S dan 141°29’24.6239”E.
Sayangnya, pada tahun 2012 lalu, pihak Google justru menghilangkan gambar tersebut sejak bulan Januari 2012 lalu tanpa sebab. Memang tidak ada penjelasan apapun atau juga penelitian lebih jauh untuk menguak misteri tembok atau benteng raksasa di Papua ini, akan tetapi jika dipikir secara kasar, dahulu kala sebelum zaman es mencair, daratan di bumi rata-rata masih menjadi satu.
Bahkan dulunya, diyakini bahwa Papua dan Australia juga menjadi satu daratan. Hal itu dapat dibuktikan dengan terdapatnya beberapa satwa atau flora yang mirip dari keduanya. Ketika masih menjadi satu daratan, ada ‘pihak’ yang sengaja membuat struktur bangunan tersebut dan pastinya bukan manusia untuk tujuan tertentu.
Setelah zaman es mencair, banyak daratan di seluruh dunia terpecah dan terbagi menjadi lebih kecil lagi. Dari sinilah, kemungkinan bahwa bangunan tersebut juga tenggelam ke dasar laut karena efek es mencair. Bahkan keberadaan tembok raksasa di dasar laut Papua ini juga dikaitkan dengan keberadaan struktur bangunan kuno dan misterius di dasar laut Jepang. (baca: Misteri: Wow! Struktur Mirip “Tembok” Lurus di Dalam Laut Utara Papua)
line up

8. “Segitiga Masalembo”, Segitiga Bermuda-nya Indonesia

Jika Anda mengira bahwa daerah yang dikenal dengan istilah segitiga setan hanya ada 2 di dunia, yaitu Segitiga Bermuda dan Segitiga Formusa saja, maka Anda salah, karena di Indonesia sendiri juga ada tempat seperti itu yang dinamakan Segitiga Masalembo. Daerah satu ini terletak di antara Pulau Bawean, Kota Majene dan Kepulauan Tengah.
Disebut sebagai segitiga setannya Indonesia atau Segitiga Bermuda lokal karena tragedi mengerikan yang terjadi pada tahun 1981, yaitu tenggelamnya kapal KM Tampomas II. Selain Tampomas II, banyak kapal laut yang juga karam atau pesawat udara lainnya yang jatuh ketika melintasi daerah ini.
Walaupun banyak orang awam yang menyebutkan bahwa daerah yang dikenal dengan Segitiga Masalembo ini memiliki aura mistis atau sebagai tempat tinggal jin sampai dengan mampu membuat kendaraan baikmlaut atau udara yang melewatinya celaka, namun para pakar justru mengemukakan bahwa faktor alamlah yang menyebabkan banyaknya keanehan tersebut, seperti arus bertipe monsoonal stream yang bertemu dengan arus bertipe thermiklin di tempat ini.
Selain itu, arus kencang yang dapat mencapai 15 juta meterkubik per detik sampai dengan perbuahan tekanan udara secara tiba-tiba yang sering terjadi membuat kapal atau pesawat sering mengalami gangguan dan akhirnya celaka. Bahkan, para pakar menampik bahwa di daerah Segitiga Masalembo memiliki medan magnet kuat karena pada dasarnya Indonesia memiliki total intensitas deklinasi dan iklinasi yang sangat rendah.
Selain 8 sisi misterius yang dimiliki Indonesia di atas, masih ada banyak lagi lainnya yang sampai sekarang belum terkungkap, salah satunya adalah beberapa piramida yang tersebar di beberapa tempat di Tanah Air. (baca: Misteri Segitiga Masalembo, Segitiga Bermudanya Indonesia).
line up

9. Monster Terbang Misterius “Ahool” Yang Mendunia

Monster yang dinamai “Ahool” asal Jawa Barat ini dikenal di dunia kriptozoologi.  Ahool (dalam bahasa Inggrus dibaca: Uhul / dalam bahasa Spanyol dibaca: Ahu) atau disebut juga Athool atau Uhul, adalah sejenis makhluk kriptid terbang yang diduga adalah kelelawar raksasa atau oleh laporan lainnya diibaratkan seperti dinosaurus terbang Pterosaurus yang masih hidup, ataukah ia primata terbang?
Mungkin dari Anda tak banyak yang tahu, bahwa Ahool adalah binatang kriptid terkenal di dunia dan berasal dari Indonesia yang terlihat di Jawa Barat pada masa lalu dan hingga kini masih misterius. Karena itulah kemudian menjadikannya sebuah mitos oleh para peneliti dan pencinta cryptozoology dari seluruh dunia.
Mungkinkah Ahool menjadi peninggalan dari zaman prasejarah? Legenda burung raksasa juga telah menjadi bagian integral dari budaya Amerika bagian utara selama berabad-abad yang disebut sebagai Thunderbird, yang juga masih merupakan hewan kriptid. (baca: Mitos Monster Terbang Misterius Yang Mendunia Ini Ada Di Indonesia)
ahool ahul flying monster headerline up

10. Situs Megalitik “Gunung Padang” Tertua Di Dunia

Kalau Inggris punya Stone Henge, Perancis punya batu batu Carnac, Laos punya batu batu Guci dan Mikronesia punya Nan Madol, maka Indonesia juga punya situs megalitikum Gunung Padang, yang berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Wilayah ini bukan berada di Sumatera Barat namun ada di Jawa Barat. Dinamakan Gunung Padang, berdasarkan kata “padang” berasal dari beberapa suku kata, yaitu :
– Pa = Tempat
– Da = Besar/gede/agung/raya
– Hyang =Eyang/moyang/biyang/leluhur agung
Jadi arti kata “Padang” itu adalah Tempat Agung para Leluhur atau boleh jadi maknanya Tempat para Leluhur Agung.
Situs Megalitikum Gunung Padang diperkirakan dibangun pada 2000 SM atau sekitar 2.800 tahun sebelum Candi Borobudur dibangun. Bahkan peneliti menaksirkan usianya jauh lebih tua yaitu sekitar 109 abad sebelum masehi!
Saking tuanya, bisa jadi, dengan  ditelitinya situs megalitikum Gunung Padang  ini, maka akan mengubah peta peradaban manusia selama ini. Di situs misterius ini juga ditemukan lima makan tua. Para arkeolog juga berpendapat bahwa situs megalitikum Gunung Padang dirancang dan dibangun oleh para arsitek purba yang ulung.
Bahkan situs ini diyakini berusia lebih tua dari Machu Piccuu. Oleh karena banyaknya misteri itulah, maka situs megalitikum Gunung Padang mulai diekskavasi oleh tim arkeologi Indonesia.
Selama penelitian, banyak ditemukan beberapa peninggalan purba dan artefak-artefak di situs megalitikum Gunung Padang ini. Selain itu juga ditemukan batu dolmen dan juga lorong misterius.
Batuan-batuan di situs megalitikum Gunung Padang ternyata juga misterius karena mengandung listrik. Situs megalitikum Gunung Padang menjadi terkenal di dunia, bahkan pihak luar berani menawar 12 trilyun untuk dapat meriset situs megalitikum misterius itu.
Situs ini jauh lebih besar dari situs apapun di Indonesia termasuk Candi Borobudur. Diharapkan suatu saat, situs megalitikum Gunung Padang akan menjadi daerah wisata seperti Candi Borobudur. (baca: Ini Dia!! Megalith “Gunung Padang” Jabar, “Stone Henge” Versi Indonesia (Gunung Padang – PART 1))
gunung padang Cianjur, West Java, Indonesia10 Misteri Indonesia Yang Mungkin Belum Pernah Anda Ketahui Sebelumnya header
(©2016 IndoCropCircles.com)

0 comments:

Post a Comment