Monday, 6 October 2014
On 19:23 by Unknown in Kampusiana No comments
Tidak terasa yah anda sedikit lagi akan menginjak bangku perkuliahan. Setelah melewati dinamika dan indahnya dunia putih abu-abu kini anda mendapat tantangan besar yang akan anda jumpai, di sebuah tempat bernama Perguruan Tinggi.
Pasti anda sempat merasa bahwa setelah membuka kertas pelulusan kemarin, serasa telah bebas gitu, bagaikan burung yang telah lepas dari sangkar, lepas dari berbagai kesibukkan dunia sekolah dengan berbagai aturannya. Namun ternyata perasaan tersebut harus segera di tunda, karena dunia perkuliahan tidak kalah "ganas"nya dibanding masa bersekolah anda. "Ganas" yang saya maksud disini adalah betapa tersitanya anda untuk bisa memanajemen segala yang ada disekeliling anda, mulai dari waktu, tugas dan yang lainnya.
Setelah lulus sekolah terus kemana?
Pastinya ke perguruan tinggi kan bagi anda yang ingin melanjutkan studinya lebih tinggi lagi, apalagi jika ingin jadi dokter, guru, arsitek dan yang lainnya.
Lanjut ke perguruan tinggi? perguruan tinggi mana?
Pastinya ke perguruan tinggi yang berkualitas dari segi akademik dan fasilitas tentunya. Disini anda akan dihadapkan pada banyak pilihan karena betapa banyak perguruan tinggi yang bertebaran tinggi di negeri kita, mulai swasta hingga negeri.
Lanjut di perguruan tinggi entah swasta ataupun negeri, oleh mayoritas orang sangat erat dengan yang namanya merantau. Yah, karena dengan merantau anda akan belajar lebih banyak, bukan hanya pada akademik saja namun komunikasi dan budaya yang bhineka di negeri kita. Memang sih untuk "cari amannya" banyak orang yang memilih untuk kuliah di daerah asal, namun hal itu tidak akan mengalahkan manfaat yang didapat dari kuliah di daerah rantauan.
Merantau?
Pastinya akan sulit bagi anda yang setelah 18 tahun menyatu dengan kampung halaman, menyatu dengan rumah dan keluarga, kini harus meninggalkan mereka. Home sick akan menjangkiti anda. Namun mau diapa? sudah itulah keputusan terbaik yang akan memulai goresan baru di buku sejarah perjalanan hidup anda.
Namun ada yang harus anda perhatikan jika telah sampai di dunia rantau nanti, apalagi anda yang ingin melanjutkan studinya di kota-kota metropolitan, semisal Jakarta atau Bandung untuk Indonesia barat, dan Makassar untuk Indonesia Timur. Dunia perkotaan sangat jauh berbeda dengan di daerah tempat kelahiran anda, entah mulai dari adat, tata krama, norma-norma, keramaian, pergaulan sampai pada pola hidup. Apalagi dunia perkotaan yang telah diracuni oleh virus-virus dan bakteri-bakteri seperti seks bebas, NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) dan yang lainnya. Ini merupakan bagian yang harus anda waspadai dan anda catat sebagai Alarm Hati-Hati di kehidupan anda.
Orang tua anda rela melepas anda ke daerah seberang untuk melanjutkan pendidikan anda demi satu harapan, anda akan lebih baik dari mereka. Tentu anda akan mendapat banyak nasehat dan pesan dari sang Ibu maupun sang Ayah sebelum anda pergi meninggalkan rumah. Pesan-pesan inilah yang harus selalu anda ingat, karena betapa berat bagi orang tua untuk melepas anaknya yang selama 18 tahun bersama dibawah pandangannya kini harus merantau nun jauh dinegeri seberang yang mereka sendiri belum pernah lihat. Apalagi jika anda adalah anak perempuan yang nantinya akan berstatus mahasiswi. Pastinya pesan-pesannya akan lebih banyak dari pada laki-laki, begitu juga dengan kekhawatiran orang tua pasti berlipat-lipat kepada anak perempuannya dibandingkan jika anak mereka adalah seorang laki-laki.
"Jaga diri yah nak"
adalah pesan yang umumnya tertuang dari kata-kata emas mereka, orang tua kita. Istilah "jaga diri" disini bermakna luas, anda harus mampu menjaga niat anda untuk melanjutkan pendidikan anda, menjaga diri dari segala kesia-siaan, menjaga diri dari pergaulan bebas, menjaga diri dari NAPZA, dan menjaga diri dari yang lainnya. Bila perlu, pesan orang tua anda tulis pada halaman awal buku kuliah anda dan senantiasa menjadi Wallpaper kehidupan anda.
Berikut kutipan yang harus anda ketahui:
"Kabag Evaluasi dan Monitoring Kesejahteraan Keluarga (Kesra) Provinsi
Sumatera Selatan (Sumsel) Falahi mengatakan bahwa berdasarkan hasil
survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 62,7 persen
remaja tidak perawan lagi.
Hal ini disampaikan Falahi pada acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja, Senin(12/11/12) di Hotel Bumi Asih, Palembang.
Menurutnya,
hasil penelitian tahun 2008 tersebut menyebutkan bahwa dari 4.726
responden siswa SMP/SMA di 17 kota besar menunjukkan bahwa 62,7 persen
tidak perawan, 21,2 persen mengaku pernah melakukan aborsi" (Sumber: Tribunnews.com)
Miris kan?
Apalagi anda adalah seorang perantau dari daerah yang "baru" mengenal gemerlap perkotaan. Pesan "Jaga Diri" sekali lagi menjadi teman anda.
Jika anda telah resmi menjadi mahasiswa/ mahasiswi, maka anda harus kembali bercermin pada niat rantau anda. Jangan mau niat anda dijerumuskan oleh orang lain. Tega kah anda jika amanah Orang tua anda digelincirkan oleh seseorang yang baru mengenal anda sekitar 2 bulan? Maka anda harus waspada dengan yang namanya "Pacaran". Karena siapa yag menjamin bahwa pacar anda bersedia menjaga keutuhan diri anda? Maka yang sangat tepat anda lakukan adalah tidak mengizinkan siapa pun menjabat sisi privasi anda.
Dunia rantau memang akan penuh dengan dinamika, butuh persiapan yang lebih sebelum anda membeli tiket perjalanan anda untuk meninggalkan kampung halaman. Kehidupan bermsyarakat di kota tentu juga anda harus perhatikan. Anda harus memulainya dengan mempelajari norma-norma dan kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut, agar anda tidak terasingkan.
Kedekatan dengan Sang Khalik, adalah harga mati bagi anda untuk senantiasa meminta perlindungan dan bimbingan di tanah rantau. Di sela-sela waktu kosong perkuliahan, cobalah untuk berkomunikasi dengan orang tua anda, mulai dari menanyakan kabar dan sebagainya. Karena bisikan orang tua akan menjadi suntikan penyemangat untuk terus berkarya dan berprestasi.
Tadi kita telah berbicara banyak mengenai kehidupan bermasyarakat, kini kita akan coba menelusuri dunia kampusnya.
Di kampus anda akan disambut berbagai atribut perkuliahan, mulai dari ruang kuliah, buku referensi, teman baru, senior, organisasi, sampai pada jadwal kuliah anda. Yah kita akan mulai dengan mempermantap misi akademik anda.
Misi akademik adalah misi yang harus anda susun ketika telah tiba dinegeri rantau untuk siap memulai perkuliahan. Misi disini misalnya "Saya Ingin Selesai Kuliah 3,7 Tahun". Misi ini akan menjadi cambuk penyemangat anda untuk rajin kuliah, rajin mengerjakan tugas, mengejar materi dan sebagainya. Atribut selanjutnya adalah organisasi.
Organisasi merupakan atribut yang harus anda tekuni jika ingin mendapatkan yang "lebih" di bangku kuiah. Organisasi akan memperkaya pengalaman anda di tanah rantau dengan lebih banyak mengenal orang, lebih banyak memanajemen waktu dan lebih banyak belajar mengenai komunikasi dan sosialisasi. Inilah yang akan anda dapat dari manfaat berorganisasi. Setelah masa kampus berakhir anda akan dihadapkan pada dunia kerja, yang tentunya menuntut anda untuk mahir bersosialisasi - komunikasi, memanajemen kerja dan sebagainya yang anda akan dapat dengan tidak hanya menjadi mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah - Pulang - Kuliah - Pulang), namun anda akan menjumpainya dari bergelut dalam organisasi di kampus anda.
Banyak orang mengatakan bahwa organisasi akan menghambat kuliah, ia jika yang anda utamakan adalah organisasi tersebut dan mengesampingkan misi akademik anda. Itulah di awal saya mengajak anda untuk terlebih dahulu menyusun dan mengusung misi akademik agar anda tidak memutar haluan lebih jauh dari harapan pendidikan anda dan harapan orang tua anda di kampung.
Di kalangan mahasiswa tersebar virus yang namanya Sistem SKS atau Sistem Kebut Semalam. Hal ini terjadi karena kebiasaan menunda-nunda pengerjaan tugas sampai pada headline yang waktunya sangat sempit, sehingga akan memaksa anda untuk begadang dan pastinya tugas anda tidak akan maksimal. Itulah perlunya Manajemen Waktu. Tentunya secara tidak langsung saya menyampaikan kepada anda betapa pentingnya menjaga kesehatan.
Manajemen Waktu? Apa itu?
Manajemen waktu adalah atribut perkuliahan selanjutnya yang akan kita bahas.
Pada masa anda berseragam putih abu-abu atau kombinasi putih yang lainnya, anda tidak banyak sibuk karena anda masih didampingi oleh orang tua anda yang selalu bersedia menyiapkan segala keperluan anda. Namun hal itu tidak berlaku ketika anda harus merantau melanjutkan pendidikan. Anda akan dipaksa untuk berdikari (Berdiri diatas kaki sendiri). Segala sesuatu tentang aktivitas keseharian anda, anda sendiri yang harus mengaturnya, mulai dari mengatur perlengkapan kos, waktu belajar, waktu mengerjakan tugas, waktu berorganisasi dan yang lainnya. Prinsip Utama manajemen waktu adalah prioritas. Anda harus memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang lebih utama dan lebih bermanfaat, seperti hindarilah untuk menyia-nyiakan waktu anda dengan bermain game, nonton dan sebagainya. Buatlah list agenda anda dalam sehari mulai dari bangun subuh sampai tidur malam kembali. Hal ini akan mendewasakan anda sehingga amanah orang tua anda yang rela bekerja keras demi anda tidak tersia-siakan.
Dunia kampus ibarat sebuah sistem kehidupan, jika anda menginginkan keburukan maka banyak pojok-pojok keburukan yang siap menyambut anda, dan jika anda menginginkan kebaikan maka banyak terminal-terminal kebaikan yang siap melayani anda. Maka pertegaklah pandangan anda akan hal baik dan buruk yang pasti akan anda hadapi nanti.
Demikian sedikit perkenalan dunia kampus bagi anda yang akan menyandang istilah calon mahasiswa/ mahasiswi terutama anda yang akan menguji nasib di tanah rantau untuk melanjutkan cita-cita anda.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Peduli Syam
Kunjungi Ane di Facebook
Popular Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment